Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2018, 12:35 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KOMPAS.com - Pada 6 April 1917, parlemen Amerika Serikat menggelar pemungutan suara dengan hasil 372 suara mendukung keputusan Senat menyatakan perang terhadap Jerman.

Dengan keputusan dua lembaga legislatif itu, maka secara resmi Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia I.

Saat Perang Dunia I pecah pada 1914, Presiden AS Woodrow Wilson bertekad untuk mempertahankan status netral negara yang dipimpinnya itu.

Posisi netral ini mendapat dukungan luas masyarakat Amerika Serikat. Namun, seiring perjalanan waktu ketegangan antara AS dan Jerman terus meningkat.

Baca juga : 5 Teknologi Militer yang Diciptakan di Masa Perang Dunia I

Penyebabnya adalah Jerman berusaha mengisolasi kepulauan Inggris yang merupakan salah satu rekan dagang terbesar AS.

Akibat upaya isolasi itu, sejumlah kapal dagang AS rusak parah atau tenggelam akibat ranjau laut yang disebar Jerman di sekitar perairan Inggris.

Pada Februari 1915, Jerman mencanangkan akan menembak semua kapal dagang, termasuk dari negara netral, yang mencoba masuk ke perairan Inggris.

Sebulan kemudian, Jerman mengabarkan terlah menenggelamkan William P Frye, sebuah kapal dagang swasta asal Amerika Serikat.

Insiden ini membuat Presiden Wilson murka, tetapi pemerintah Jerman meminta maaf dan menyebut kejadian tersebut sebagai sebuah kecelakaan.

Pada 7 Mei 1915, sebuah kapal penumpang milik Inggris, Lusitania dihantam torpedo Jerman tanpa mendapat peringatan terlebih dahulu di lepas pantai Irlandia.

Kapal itu mengangkut sekitar 2.000 orang saat ditembak. Akibatnya 1.201 orang tewas, termasuk 128 orang warga Amerika Serikat.

Baca juga : Kisah Gadis Australia Menyamar Jadi Prajurit Pria Saat Perang Dunia I
 
Pemerintah Jerman menegaskan Lusitania selain membawa penumpang juga mengangkut amunisi.

Amerika Serikat mengecam hal itu dan meminta Jerman menghentikan aksinya menembaki kapal dagang dan kapal penumpang tak bersenjata.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com