OTTAWA, KOMPAS.com - Petugas lalu lintas udara (ATC) Kanada tidak sekadar mengirim sinyal radio dengan ATC Amerika Serikat (AS) di perbatasan.
Diwartakan CNN Senin (14/1/2019), mereka memesan dan mengirimkan ratusan pizza kepada koleganya itu setelah penutupan layanan pemerintahan AS (shutdown) secara parsial.
Baca juga: Shutdown Pemerintah AS, Ratusan Ribu Pegawai Pemerintah Tak Digaji
Presiden Asosiasi ATC Kanada Peter Duffey menuturkan, petugas lalu lintas udara di Kanada ingin membantu tetangga setelah mereka tidak mendapat bayaran.
Kamis pekan lalu (10/1/2019), salah satu menara kontrol di Edmonton, Alberta, mempunyai ide untuk mengirimkan pizza kepada ATC di Anchorage, Alaska.
Duffey menjelaskan, kedua menara kontrol itu dikenal dekat karena sering berhubungan. Menara kontrol menganggap aksi itu sebagai solidaritas.
Ide itu disambut baik oleh unit menara kontrol lain yang juga mengirim pizza kepada ATC AS lain yang berbagi wilayah udara dengan mereka.
Huge thank you to our Union brothers and sisters at @CATCA5454 YYZ Tower for sending us pizza last night!! #NATCA #CATCA #unionstrong pic.twitter.com/S6erEK6FpG
— NATCA EWR (@NATCAEWR) January 13, 2019
"Namun kini, ada unit ATC lain yang mengirim pizza kepada kolega di AS secara acak berdasarkan kesamaan tempat," terang Duffey.
Seperti contoh, unit Fort McMurray di Alberta mengirim pizza ke unit El Paso Texas karena kedua tempat itu dikenal sebagai kota minyak.
Hingga pekan lalu, Duffey mengatakan 350 kota pizza telah dikirimkan kepada 49 unit udara di seluruh AS, dengan jumlah itu diperkirakan bakal terus bertambah.
Dia melanjutkan, respon dari pengatur lalu lintas AS sangatlah hangat. Dia mengaku pilot yang berhubungan dengan angkasa Kanada sering mengirim salam dari AS.
"Mengirim pizza kepada orang yang tak digaji hanyalah gestur kecil. Namun pesan yang terkirim dalam pizza itu merupakan gestur besar," ujarnya.
Para petugas ATC merupakan bagian dari 800.000 pegawai negeri yang terdampak shutdown sejak 22 Desember 2018 lalu.
Lalu lintas udara merupakan bagian terpenting dalam Badan Penerbangan Federal (FAA). Dalam keterangan resmi, FAA menyatakan shutdown tidak akan berimbas kepada keselamatan penerbangan.
Shutdown terjadi setelah Presiden Donald Trump bersikukuh untuk meminta dana 5,7 miliar dollar AS, sekitar Rp 80 triliun, untuk membangun tembok perbatasan Meksiko.
Baca juga: Shutdown Era Trump Jadi yang Terpanjang dalam Sejarah AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.