WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Shutdown yang berlaku di Amerika Serikat telah membuat sebagian layanan pemerintah federal tutup.
Diwartakan Newsweek, Senin (7/1/2019), kini muncul kekhawatiran shutdown akan membahayakan sistem keselamatan ruang udara nasional.
Demikian pernyataan dari Air Line Pilots Association International (ALPA) mendesak Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri shutdown.
ALPA merupakan asosiasi yang mencakup 61.000 pilot dari 34 maskapai penerbangan AS dan Kanada.
Baca juga: Petugas Dicutikan akibat Shutdown, 3 Orang Tewas di Taman Nasional AS
"Sistem ruang udara negara merupakan jaringan transportasi yang kompleks yang melibatkan kemitraan pemerintah dan industri untuk berfungsi dengan baik," ujar Presiden ALPA Joe DePete dalam suratnya kepada Trump.
Dia menyebutkan, mitra lembaga pemerintah di Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keamanan Dalam Negeri memiliki peran ganda.
Keduanya merupakan regulator dan penyedia layanan. Ketika salah satu di antaranya mengalami jeda karena shutdown maka dapat berimbas pada masalah keselamatan dan keamanan.
Surat itu menyebutkan bahwa personel di Federal Aviation Administration (FAA) dan Transportation Security Administration (TSA), pengontrol lalu lintas udara, personel sistem ruang udara dan tenaga kerja lainnya diminta bekerja tanpa upah.
Mereka semua kini menghadapi kesulitan keuangan secara signifikan.
DePete menyatakan, pengurangan sejumlah prosedur keselamatan bisa berbahaya bagi penerbangan.
"Sebagai contoh, di FAA terdapat lebih sedikit inspektur keselamatan daripada yang diperlukan untuk memastikan infrastruktur kontrol lalu lintas udara," tulisnya.
"Inspeksi keselamatan dan pengawasan berpotensi memungkinkan terjadinya masalah keselamatan yang menempatkan penumpang dan kru pesawat dalam bahaya," imbuhnya.
Baca juga: Shutdown Memasuki Pekan Ketiga, Trump: Tidak Banyak Kemajuan
Fox News melaporkan, Trump tetap bersikeras untuk mewujudkan rencananya membangun tembok di sepanjang perbatasan selatan dengan Meskiko.
Namun, kebijakan itu menjadi tembok penghalang urusan anggaran negara, di mana Partai Demokrat menolak rencana Trump.
Trump tak kehilangan nyali dengan mengancam lagi akan menerbitkan "darurat nasional" sebagai alternatif membangun tembok perbatasan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.