MAGNITOGORSK, KOMPAS.com - 14 orang dilaporkan dilaporkan tewas dalam ledakan gas yang menghancurkan apartemen di Magnitogorsk, Rusia.
Pemerintah lokal seperti dilansir AFP Rabu (2/1/2019) berkata, 14 jenazah tersebut ditemukan di reruntuhan apartemen era Uni Soviet itu.
Baca juga: Bayi Ditemukan Selamat Setelah Terkubur 30 Jam di Reruntuhan Apartemen
Sementara lima orang dikabarkan selamat dari reruntuhan, termasuk bayi berusia 10 bulan bernama Ivan Fokine. Sementara 27 orang masih dilaporkan hilang.
"Petugas penyelamat masih melaksanakan proses untuk mencari korban selamat di apartemen tersebut," demikian pernyataan pemerintah Magnitogorsk.
Melawan suhu super dingin hingga minus 27 derajat Celsius selama Tahun Baru, tim penyelamat masih menyisir tumpukan beton dan logam yang hancur.
Mereka juga berusaha menstabilkan sisa-sisa bangunan yang menjadi rumah bagi sekitar 1.100 warga di kota kawasan pegunungan Ural tersebut.
Sebelumnya, 35 apartemen di Magnitogorsk hancur setelah gas meledak pada pukul 06.02 waktu setempat pada Senin (31/12/2018).
Ledakan yang diduga akibat kebocoran gas itu juga merusak 10 unit apartemen lain, dan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.
BBC melaporkan, ledakan itu diperkirakan menghancurkan lantai pertama yang menampung beberapa kantor, diikuti oleh tujuh lantai di atasnya dan menyebabkan keruntuhan.
Salah satu saksi mata kepada televisi Rusia via AFP mengisahkan, dia terbangun dan langsung merasakan lantai kamarnya bergetar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.