KOMPAS.com - Bencana alam dapat terjadi kapan pun dan di mana pun, baik di negara berkembang maupun di negara maju.
Sepanjang tahun 2018 pun tak luput dari pemberitaan mengenai berbagai bencana alam yang terjadi di sejumlah negara di dunia.
Mulai dari banjir di India, angin topan yang melanda Jepang, hingga kebakaran hutan di California, AS.
Berikut ini lima bencana alam selain di Indonesia, yang menyandang predikat terburuk pada 2018, meski tidak selalu berdasarkan banyaknya jumlah korban jiwa.
1. Banjir Terparah di India dalam Satu Abad Terakhir
Musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah di India pada bulan Agustus lalu telah menelan hingga lebih dari 400 korban jiwa.
Banjir dipicu oleh curah hujan tinggi yang terjadi selama musim hujan yang telah dimulai sejak bulan Juni di India.
Serangkaian bencana banjir pun terjadi di sejumlah wilayah. Paling parah terjadi di negara bagian Kerala, India selatan.
Tak hanya menelan banyak korban jiwa, bencana ini juga menimbulkan kerugian materi yang sangat besar.
Otoritas India menyatakan kerugian akibat kerusakan infrastruktur mencapai 3 miliar dollarAS atau sekitar Rp 43 triliun.
Sementara lebih dari 350.000 warga terpaksa menginap di sekitar 3.000 lokasi pengungsian.
Baca juga: Korban Tewas Akibat Banjir Terparah di India Capai 400 Orang
Gunung api Fuego di Guatemala meletus hingga lima kali sepanjang tahun 2018. Pertama pada awal Juni dan terakhir di bulan November.
Pada Juni lalu, gunung tersebut meletus dan melepaskan gas beracun. Akibat bencana ini, dilaporkan lebih dari 200 orang tewas dan 200 lainnya hilang.
Badan penanggulangan bencana Guatemala, CONRED, mengatakan, hampir 3.000 warga dari kawasan Escuintla dan dua distrik lainnya terpaksa mengungsi.
Sementara diperkirakan hampir 1,7 juta orang terkena dampak dari erupsi gunung api tersebut.
Baca juga: Gunung Fuego di Guatemala Kembali Meletus, 3.000 Orang Mengungsi
Serangkaian angin topan sempat melanda Jepang sepanjang tahun 2018 ini. Salah satunya pada bulan September.
Topan yang disebut paling buruk melanda Jepang selama 25 tahun terakhir itu disebut dengan topan Jebi, yang tiba di pesisir negara itu pada 4 September.
Dilaporkan setidaknya sembilan orang menjadi korban selama terjangan topan Jebi yang membawa angin berkecepatan hingga 216 kilometer per jam itu.
Terjangan angin topan juga menimbulkan kerusakan parah pada infrastruktur di sejumlah wilayah.
Tak hanya topan Jebi, sepanjang tahun ini Jepang telah diterjang beberapa kali topan berkekuatan besar, seperti Topan Jongari pada akhir Juli dan Topan Trami di bulan Oktober.
Baca juga: Topan Terkuat dalam 25 Tahun di Jepang Renggut 9 Korban Jiwa
4. Banjir dan Longsor di Jepang Telan 200 Korban Jiwa
Jepang memang salah satu negara di dunia yang rentan diterjang bencana. Tidak hanya angin topan dan gempa bumi, negara di Asia Timur itu juga kerap diterjang banjir dan longsor.
Banjir dan tanah longsor di Prefektur Okayama, pada bulan Juli lalu telah menewaskan setidaknya 200 orang, dengan puluhan lainnya hilang.
Musibah banjir longsor dipicu curah hujan tinggi yang menerpa kawasan pegunungan.
Longsor telah merusak ratusan bangunan tempat tinggal penduduk dan memaksa ribuan warga untuk mengungsi.
Baca juga: Korban Tewas Banjir di Jepang Capai 199 Orang dan 60 Orang Hilang
Insiden kebakaran paling mematikan dan merusak dalam sejarah di California terjadi pada awal November lalu.
Api yang memicu kebakaran yang dinamakan dengan Camp Fire itu mulai muncul pada 8 November lalu dan baru benar-benar dipadamkan pada 25 November atau selama 17 hari.
Setidaknya telah ada 87 orang dinyatakan tewas dan 249 lainnya dinyatakan masih hilang.
Kebakaran tersebut telah menghancurkan 14.000 rumah tinggal, 514 lokasi usaha, dan 4.265 bangunan lainnya.
Luas area yang terdampak api kebakaran mencapai 153.000 hektare.
Baca juga: Usai 17 Hari, Kebakaran Paling Mematikan di California Berhasil Dipadamkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.