Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/09/2018, 08:54 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Jumlah korban terjangan topan terkuat dalam 25 tahun di Jepang telah merenggut 9 korban jiwa pada Rabu (5/9/2018).

Sementara itu, ribuan orang telantar di bandara karena badai yang merusak telah menganggu jadwal penerbangan.

Topan Jebi menghantam pesisir Jepang pada Selasa (4/9/2018) tengah hari, dengan membawa angin dengan kecepatan maksimal 216 km/jam disertai hujan lebat.

Baca juga: Topan Terkuat Hantam Jepang, 2 Orang Tewas

Embusan kuat menghancurkan atap rumah, membuat truk terbalik di jembatan dan menyeret 2.591 ton kapal tanker yang berlabuh di Osaka Bay ke jembatan yang mengarah ke Bandara Internasional Kansai.

Kerusakan jembatan membuat bandara, yang berada di sebuah pulau buatan, terputus dari daratan. Sekitar 3.000 orang berada di bandara semalam.

Bagian dari landasan pacu bandara dan ruang bawah tanah diredam banjir, setelah gelombang tinggi dan badai mencapai fasilitas bandara.

Pada Rabu (5/9/2018) pagi, sebuah layanan kapal dikerahkan untuk mengangkut orang-orang dari bandara ke Kobe.

Namun belum ada indikasi kemungkinan bandara yang melayani lebih dari 400 penerbangan dalam sehari itu akan dibuka kembali.

"Kami mengalami pemadaman listrik sehingga tidak ada AC sehingga panas," kata seorang perempuan kepada stasiun televisi NHK.

"Saya tidak pernah menduga tingkat kerusakan seperti ini akibat topan," imbuhnya.

Baca juga: Jepang Dihantam Topan Terkuat dalam 25 Tahun Terakhir

Sementara itu, ratusan orang lainnya dilaprokan terluka akibat terkena puing-puing.

Perintah evakuasi kepada 1,22 juta orang pada Rabu pagi. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mendesak masyarakat segera dievakuasi lebih awal.

"Saya mendesak masyarakat Jepang untuk mengambil tindakan untuk melindungi nyawa kalian, termasuk dievakuasi segera," ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com