Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Meditasi di Hutan, Seorang Biksu Tewas Diterkam Macan Tutul

Kompas.com - 13/12/2018, 14:04 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang biksu yang sedang melakukan meditasi di sebuah hutan di negara bagian Maharashtra, India tewas diterkam seekor macan tutul.

Biksu yang diidentifikasi bernama Rahul Walke itu sedang melakukan meditasi di bawah sebatang pohon di hutan Tadoba yang juga merupakan suaka margasatwa bagi harimau.

Walke sebenarnya tinggal di dalam sebuah biara Buddha di dalam hutan itu. Namun dia memilih mencari lokasi meditasi yang agak jauh dari biara.

Baca juga: Otoritas India Umpankan Manusia untuk Tangkap Seekor Macan Tutul

Para penjaga hutan sebenarnya sudah memperingatkan sang biksu agar tidak pergi terlalu jauh dke dalam hutan.

"Saya ingin katakan agar siapa saja tidak masuk terlalu jauh ke dalam hutan," kata GP Narawane, seorang penjaga hutan.

Kini setelah kematian Walke, pihak penjaga hutan berencana untuk menangkap macan tutul itu.

"Kami menyiapkan dua kurungan dan sebuah kamera khusus. Kami mencoba untuk membius hewan itu," kata Narawane.

Seorang biksu yang berasal dari biara yang sama dengan Walke mengatakan mereka menyaksikan serangan macan tutul itu ketika mengantarkan makanan ke lokasi meditasi.

Biksu itu mengatakan, dia kemudian mencoba mencari pertolongan tetapi saat dia kembali dengan beberapa orang lainnya, Walke sudah meninggal dunia.

Baca juga: Ingin Selamatkan Macan Tutul yang Terluka, Pria di India Justru Diserang

Sementara itu, pemerintah negara bagian Maharashtra menjanjikan uang kompensasi sebesar 1,2 juta rupee atau sekitar Rp 243 juta untuk keluarga sang biksu.

Di dalam hutan Tadoba diperikakan tinggal sebanyak 88 ekor harimau dan beberapa jenis hewan lainnya seperti macan tutul, beruang, hyena, dan luak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com