Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masak Sop Macan Tutul, Pengusaha Thailand Ditangkap Polisi

Kompas.com - 07/03/2018, 14:22 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Peneliti mengonfirmasi penemuan sop dari daging dan tulang macan tutul hitam di perkemahan ilegal milik pengusaha terkenal bernama Premchai Karnasuta, di cagar alam Thungyai Naresuan, Kanchanuburi, Thailand.

Dilansir dari Bangkok Post, Rabu (7/3/2018), dengan pengawasan dari publik, polisi berjanji akan menyelidiki kasus yang menjerat Premchai dan juga istrinya.

Keduanya juga akan dihadapkan pada tuduhan kepemilikan ilegal empat gading gajah yang ditemukan di rumah mereka.

Premchai dan tiga rekannya ditangkap pada 4 Februari 2018 malam karena melakukan pemburuan.

Baca juga : Selama Dua Bulan, 93 Macan Tutul di India Ditemukan Mati

Sebelum penangkapan, petugas cagar alam menemukan bangkai berupa kulit macan tutul di dekat perkemahan, dan di samping tenda juga didapati adanya panci yang berisi sop.

Potongan daging, dua tulang kaki, usus, dan rambut kucing besar itu juga ditemukan di dalam sop.

Kepala kepolisian nasional Thailand Srivara Ransibrahmanakul mengatakan, peneliti telah mengonfirmasi anggota tubuh yang dimasak berasal dari macan tutul hitam bertina.

Pisau yang ditemukan di perkemahan juga memiliki DNA yang sama dengan macan tutul betina.

"Itu macan tutul yang sama dengan yang ditemukan di dalam sop," kata Srivara.

Sementara itu, terdapat juga bangkai hewan lainnya yang ditemukan di sekitar perkemahan, seperti burung pegar perak dan babi hutan.

Baca juga : Macan Tutul Teror Kota di India dengan Bunuh 2 Bocah

Srivara mengatakan, ada klaim yang menyatakan macan tutul hitam itu telah dibeli dari penduduk desa.

Menurutnya, klaim tersebut tidak logis karena desa terdekat memiliki jarak sekitar 50 km sehingga penduduk bakal kesulitan untuk sampai ke dalam kawasan cagar alam.

Premchai dan tiga tersangka lainnya masih menolak tuduhan pemburuan liar dan kepemilikan senjata api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com