KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perseturuan antara Putra mahkota Johor Tunku Ismail Sultan Ibrahim dengan pemerintah Malaysia soal Pulau Kukup terus berlanjut.
The Malaysian Insight mewartakan pada Selasa (11/12/2018), Tunku Ismail menuding Perdana Menteri Mahathir Mohamad tidak konsisten atas tanah milik negara.
Tunku Ismail berniat mengubah pulau mangrove itu menjadi tanah kesultanan untuk melindunginya dan tidak akan mengembangkannya.
Baca juga: Saat Istri Mahathir Mohamad Ingin Memegang Tangan PM Pakistan...
Dia mempertanyakan keputusan Mahathir tentang pemerintah yang juga menginginkan Pulau Kukup untuk tetap menjadi taman nasional.
Selama akhir pekan lalu, Tunku Ismail berpendapat pulau tersebut akan lebih baik dilindungi sebagai tanah kerajaan, bukannya dikendalikan orang luar jika tetap menjadi taman nasional.
Pernyataan itu ditanggapi Mahathir dengan mengatakan bahwa pemerintah bukanlah orang luar.
"Rakyat Malaysia bukan orang luar. Pemerintah federal bukan orang luar. Kami bertanggung jawab atas semua hal di negara ini," katanya, seperti dikutip dari Straits Times.
Dalam kicauan di Twitter, Tunku Ismail melontarkan pernyataan yang diperkirakan ditujukan untuk Mahathir.
"Anda selalu benar... itulah mengapa Malaikat pun Salah," tulisnya.
You are always right... that is why Malaikat pun Salah.
— HRH Crown Prince of Johor (@HRHJohorII) 10 Desember 2018
Seperti diketahui, Pulau Kukup terletak di Selat Malaka di bagian selatan Johor dan telah menjadi taman nasional sejak 1997.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.