"Reaksi pertama yang timbul dari para peserta demonstrasi adalah 'dia berpikir kami adalah orang bodoh'," turur Laveder.
Pemimpin oposisi Marine Le Pen menyambut baik sejumlah kebijakan pajak yang diumumkan Macron, tetapi menuduhnya sebagai pelopor "globalisasi kejam".
"Dia menolak untuk mengakui bahwa model ekonomi yang dia banggakan selama ini berada dalam tanda tanya," kata Le Pen.
Demonstrasi yang awalnya menentang kenaikan harga bahan bakar minyak pada 17 November itu berubah menjadi unjuk rasa menentang sejumlah isu lain seperti naiknya biaya hidup.
Hingga unjuk rasa terakhir pada Sabtu pekan lalu (8/12/2018), total lebih dari 4.500 peserta rompi kuning ditahan kepolisian Perancis.
Baca juga: Unjuk Rasa Rompi Kuning, Presiden Perancis Bakal Beri Pernyataan Resmi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.