Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa Rompi Kuning, Presiden Perancis Bakal Beri Pernyataan Resmi

Kompas.com - 10/12/2018, 06:01 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

PARIS, KOMPAS.com - Presiden Perancis Emmanuel Macron dilaporkan bakal memberi pernyataan resmi buntut demonstrasi rompi kuning yang sudah berlangsung empat pekan.

Kantor Kepresidenan Champs Elysees mengonfirmasi Macron bakal memberi keterangan publik pada Senin (10/12/2018) pukul 20.00 waktu setempat.

Diwartakan AFP Minggu (9/12/2018), Menteri Tenaga Kerja Muriel Penicaud berkata Macron bakal menjelaskan "tindakan darurat dan konkret".

Baca juga: Unjuk Rasa Rompi Kuning, Polisi Perancis Tangkap 1.723 Orang

Selain itu, presiden berusia 40 tahun tersebut juga dikabarkan bakal bertemu dengan perwakilan perwakilan asosiasi buruh serta pengusaha.

Unjuk rasa yang berlangsung Sabtu (8/12/2018) di Paris berlangsung kisruh dengan polisi menembakkan gas air mata kepada 125.000 pengunjuk rasa.

Otoritas Perancis menyatakan, kepolisian telah menangkap 1.723 orang dengan 1.220 di antaranya dijebloskan ke dalam penjara.

Demonstrasi itu menyebabkan empat orang tewas serta 135 orang terluka sejak mulai terjadi pada 17 November yang lalu.

Menteri Keuangan Bruno Le Maire mengatakan aksi unjuk rasa yang awalnya memprotes harga bahan bakar itu merupakan krisis bagi demokrasi dan masyarakat.

"Ini adalah bencana bagi sektor bisnis. Bencana bagi ekonomi kami," kata Le Maire saat mengunjungi kawasan pertokoan di Paris yang rusak oleh pengunjuk rasa dilansir BBC.

Juru bicara kepresidenan Benjamin Griveaux mengakui bahwa pemerintah telah meremehkan keinginan maupun suara dari masyarakat.

"Mereka meluapkan kemarahan yang jujur saja sulit kami mengerti dari kantor di Paris," papar Griveaux dalam wawancara dengan radio Europe 1.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian dengan gusar merespon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dalam kicauannya di Twitter, Trump mengatakan kekisruhan yang terjadi Perancis saat ini akibat Kesepakatan Iklim Paris.

"Saya berkata ini kepada Donald Trump begitu juga Presiden Perancis: tidak usah campuri masalah di negeri kami," tegas Le Drian.

Berawal dari aksi protes menentang harga bahan bakar, pergerakan gilets jaunes tersebut meluas menjadi beberapa isu.

Di antaranya seruan akan gaji naik, pajak rendah, uang pensiun meningkat, serta syarat untuk memasuki universitas bisa dipermudah.

Baca juga: Soal Aksi Protes Rompi Kuning, Trump Salahkan Perjanjian Iklim Paris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com