RIYADH, KOMPAS.com - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) diminta menangani Turki berkaitan dengan kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Kabar tersebut dihembuskan oleh seorang sumber internal Saudi, sebagaimana diwartakan Middle East Eye Rabu (14/11/2018).
Sumber itu mengatakan, permintaan itu datang dari satuan tugas darurat yang dibentuk untuk menangkal pengaruh negatif akibat kabar pembunuhan Khashoggi.
Baca juga: Konflik Gaza: Skenario Saudi untuk Alihkan Kasus Jamal Khashoggi?
Satgas itu memberikan rekomendasi kepada pangeran berusia 33 tahun tersebut agar dia bisa "menetralkan Turki dengan segala cara".
"Antara lain dengan berkata kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan bahwa Saudi bersedia membeli persenjataan Turki," kata sumber tersebut.
Atau, lanjut sumber itu, MBS bisa memberikan pernyataan resmi mengenai peningkatan hubungan bilateral Saudi dengan Ankara.
Selain menangani Turki, satgas itu juga mengusulkan agar MBS mendekati Israel dan meminta untuk melakukan serangan ke Gaza sebagai bentuk pengalihan.
Diharapkan serangan ke Gaza bakal mengalihkan fokus Amerika Serikat (AS) dan menempatkan peran utama Saudi dalam kepentingan strategis Israel.
Namun, seorang analis politik yang tak mau disebutkan namanya berujar upaya yang dilakukan MBS kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu nampaknya tak berhasil.
Analis itu merujuk kepada keputusan Tel Aviv yang mengizinkan Qatar untuk masuk ke Gaza dan memberikan bantuan berupa bahan bakar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.