Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Properti Dirusak Beruang dan Serigala, Petani Eropa Dapat Kompensasi

Kompas.com - 13/11/2018, 16:52 WIB
Ervan Hardoko

Editor

BRUSSELS, KOMPAS.com - Uni Eropa memutuskan akan memberi kompensasi penuh pada petani yang propertinya dirusak hewan liar yang dilindungi, termasuk beruang, serigala dan lynx.

Pengeluaran lain termasuk pemasangan pagar listrik atau pembelian anjing penjaga untuk melindungi properti juga akan diganti 100 persen.

Uni Eropa mengatakan, peraturan baru itu diterapkan guna melindungi para predator besar di lingkungan di mana mereka kerap berkonflik dengan manusia.

Baca juga: Kakek Berusia 78 Tahun Selamat dari Serangan Beruang Hitam

Peraturan baru itu juga diharapkan bisa mengurangi pembunuhan tanpa alasan terhadap hewan-hewan tersebut.

Dalam beberapa dekade terakhir, populasi karnivora besar di Eropa terus mengalami penurunan akibat konflik dengan manusia.

Namun beberapa tahun belakangan jumlah mereka mulai stabil, terutama karena adanya upaya konservasi yang masif.

Kini terdapat tak kurang dari 17.000 ekor beruang cokelat di Eropa, yang tersebar di 22 negara.

Kendati populasi mereka terancam, beruang cokelat berkembang pesat di wilayah Cantabria di utara Spanyol, di mana jumlah mereka bertambah dua kali lipat dalam 10 tahun.

Di sisi lain, suksesnya upaya konservasi berdampak pada peningkatan konflik dengan manusia.

Jumlah serigala yang bertambah di Jerman membuat hewan tersebut berkeliaran ke negara tetangga, termasuk Belanda, yang melaporkan terjadinya peningkatan serangan terhadap domba-domba di peternakan.

Meskipun serigala termasuk hewan yang dilindungi, serangan terhadap hewan ternak membuat petani tidak sungkan menembak hewan tersebut.

Baca juga: Seekor Serigala Dimangsa Beruang di Sebuah Kebun Binatang

Di Perancis, peningkatan jumlah serigala mengakibatkan sekitar 10.000 ekor domba mati sepanjang 2016 dan pemerintah harus membayar kompensasi sebesar 3,2 juta euro kepada para peternak.

Kini, dengan adanya peraturan baru, Uni Eropa berharap petani tidak lagi perlu membunuh para hewan tersebut.

Dalam peraturan baru itu, negara anggota Uni Eropa akan diberi jaminan untuk bisa membayar penuh biaya kerusakan yang disebabkan terutama oleh serigala dan beruang.

Petani juga akan diberi kompensasi untuk memasang pagar listrik dan membeli anjing penjaga.

Pengeluaran tidak langsung, seperti biaya perawatan ke dokter hewan untuk ternak yang terluka, serta ongkos pencarian ternak yang hilang, juga akan diganti.

Pembela hak hewan menyambut baik peraturan baru ini.

"Peraturan ini menghilangkan alasan pembunuhan hewan sebagai tindakan pencegahan," ujar Dr Jo Swabe dari Humane Society International.

"Kami harap ini bisa membuat perbedaan di lapangan," tambah dia.

Di sisi lain, pemerintah Jerman dan Perancis mendapat banyak tekanan dari masyarakat yang menuntut izin membunh serigala untuk melindungi ternak.

Sebagian warga khawatir pada suatu saat serigala bisa menyerang manusia.

"Pada dasarnya ada saja politisi menjengkelkan yang mengatakan kita perlu memiliki opsi (pembunuhan) ini karena bisa jadi ada anak yang diserang (serigala)," kata Dr Swabe.

"Tapi, jika Anda melihat tingkah laku serigala, tidak mungkin mereka akan menyerang anak kecil. Mereka lebih takut kepada manusia, dibanding manusia takut kepada mereka."

Baca juga: Selamatkan Sepupunya, Remaja Ini Tewas Dicabik Beruang

Meskipun Uni Eropa telah menetapkan peraturan kompensasi baru ini, tidak semua pemerintah negara anggota membayar jika terjadi kerusakan yang disebabkan hewan liar.

Pakar menyebut, di Romania, contohnya, biaya penggantian kerusakan akibat hewan liar masih ditunda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com