Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akankah MBS Tersingkir akibat Skandal Kematian Jamal Khashoggi?

Kompas.com - 20/10/2018, 12:27 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Apakah MBS akan tersingkir?

Sementara itu, para analis dan kelompok oposisi Saudi meragukan kasus kematian Khashoggi akan membuat Pangeran MBS terlempar dari jalur suksesi kekuasaan.

Salah seorang tokoh oposisi yang mengenal dekat keluarga kerajaan Saudi mengatakan, Raja Salman dan keluarganya akan bersatu untuk mencegah munculnya konflik internal di istana.

Tokoh itu menambakan, keluarga kerajaan yakin putra mahkota bagaimanapun tetap akan menduduki tahta dan mereka tetap akan mendukung MBS sebagai konsekuensinya.

Baca juga: Anggota Staf Konsulat Arab Saudi Beri Kesaksian Soal Kasus Jamal Khashoggi

"Keluarga kerajaan bersatu untuk dua alasan. Pertama, mereka yakin MBS akan tetap menjadi raja sehingga mereka tetap harus mendukung dia," kata tokoh oposisi ini.

"Kedua, jika mereka memulai konflik internal, seluruh negara akan runtuh, dan tak satupun anggota keluarga kerajaan menginginkan hal itu," tambah dia.

Pangeran MBS ditunjuk menjadi putra mahkota pada Juni tahun lalu menggantikan posisi sang sepupu Mohammed bin Nayef.

Sejak 2015, MBS sudah menduduki posisi sebagai menteri pertahanan yang mengendalikan angkatan bersenjata Arab Saudi.

Di sisi lain MBS juga mengendalikan perekonomian negara dalam kapasitasnya sebagai ketua dewan perekonomian dan pembangunan.

Andreas Krieg, asisten guru besar di King's College London sekaligus pakar Timur Tengah, mengatakan bahwa banyak tokoh di Washington memprediksi kakak MBS, Khalid bin Salman, akan  ditunjuk sebagai wakil putra mahkota.

Saat ini, Khalin bin Salman menjabat duta besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat.

Namun, ujar Krieg yang pernah menjadi penasihat militer Qatar, membutuhkan "kudeta sungguhan" di dalam istana untuk melengserkan Pangeran MBS dari posisinya sebagai putra mahkota.

"Masalahnya tidak ada lagi orang lama yang cukup berpengaruh yang bisa menentangnya. MBS menciptakan sebuah rezim yang tak bisa diguncang kelompok di luar keluarga Salman," ujar Krieg.

"Sehingga butuh kudeta sungguhan di dalam istana untuk menyingkirkan MBS," Krieg menegaskan.

Di sisi lain, posisi MBS masih relatif aman karena kecil kemungkinan pemerintahan Donald Trump menjatuhkan sanksi bagi Arab Saudi.

Baca juga: Turki Bantah Beri Rekaman Suara Terkait Kasus Jamal Khashoggi kepada AS

"Pemerintahan Trump sudah memiliki ikatan kuat dengan dia (MBS) dan terlepas dari sejumlah langkah untuk menyelamatkan muka, tidak akan ada sanksi untuk Saudi," ujar Krieg.

"Tekanan di Washington berasal dari Senat dan Kongres, tetapi Trump nampaknya akan mengabaikan itu semua," dia menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com