Pada 19 September, sebelum pemilihan baru dapat digelar, militer Thailand menyusun rencana kudeta saat Thaksin sedang berada di luar negeri.
Bhumibol kemudian memutuskan mendukung jalannya kudeta dan memberikan persetujuan kerajaan kepada kabinet perdana menteri sementara.
Akhir Kehidupan
Kondisi kesehatan Raja Bhumibol diketahui mulai menurun pada September 2009, setelah dia dirawat di rumah sakit, diduga karena menderita radang paru-paru.
Kemudian pada 2011, Raja Bhumibol disebut juga menderita gejala Parkinson dan mengalami depresi. Dia sempat kembali dirawat di rumah sakit pada Januari 2012.
Baca juga: Asap Membumbung di Kompleks Perabuan Jenazah Raja Bhumibol
Tahun-tahun setelahnya, seiring dengan kondisi kesehatannya yang terus, Raja Bhumibol mulai jarang tampil di hadapan publik, bahkan saat perayaan ulang tahunnya pada Desember 2015.
Pada 1 Oktober 2016, pihak keluarga kerajaan membuat pengumuman terkait kondisi kesehatan Raja Bhumibol.
Sempat terserang demam, raja kemudian dilaporkan mengalami infeksi pada organ paru-parunya. Dia juga mengalami gagal ginjal.
Pada 13 Oktober 2016, Raja Bhumibol Adulyadej diumumkan telah meninggal dunia di usai 88 tahun.
Menyusul meninggalnya Raja Bhumibol, kerajaan Thailand mengumumkan masa berkabung hingga jenazah raja dikremasi pada 26 Oktober 2017, atau selama satu tahun sejak kematiannya.
Posisi raja Thailand kemudian diserahkan kepada putra satu-satunya dari Raja Bhumibol, yakni Raja Maha Vajiralongkorn.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.