Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2018, 16:47 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KOMPAS.com - Marie Curie menjadi perempuan yang memiliki sejumlah gelar dengan imbuhan "pertama" dan "satu-satunya".

Dia merupakan perempuan pertama peraih Penghargaan Nobel, profesor perempuan pertama di Universitas Paris, dan perempuan satu-satunya yang meraih Penghargaan Nobel untuk dua kategori.

Bersama dengan suaminya, Pierre Curie, dia menemukan unsur polonium dan radium. Setelah kematian Pierre, dia mengembangkan lebih lanjut sinar-X.

Tak mengetahui bahaya zat radioaktif, paparan radiasi sinar radium membuat dia mengidap anemia dan menghembuskan napas terakhirnya pada 4 Juli 1934.

Kehidupan awal

Marie Curie lahir dengan nama lengkap Maria Salome Sklodowska, di Warsaw, sekarang Polandia, pada 7 November 1867. Kedua orangtuanya, Wladyslaw dan Bronislawa, berprofesi sebagai guru.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Helen Keller, Tunarungu Pendobrak Keterbatasan

Dia merupakan bungsu dari lima bersaudara. Saat masih kecil, dia begitu menyerupai ayahnya, seorang pengajar matematika dan fisika.

Marie dipenuhi dengan rasa ingin tahu yang luar biasa sehingga dia unggul di sekolah.

Namun, tragedi menimpa keluarganya ketika dia baru berusia 10 tahun ketika ibunya meninggal dunia akibat tuberkulosis.

Pada usia 16 tahun, dia memenangkan penghargaan medali emas setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya.

Ayahnya kehilangan banyak uang karena investasi yang buruk, membuat dia harus bekerja sebagai guru dan pengasuh. Dia memanfaatkan waktu luangnya dengan membaca tentang fisika, kimia, dan matematika.

Dari penghasilannya itu, dia mampu membiayai studi medis kakaknya, Bronya, di Paris. Sebagai gantinya, Bronya harus membantu pendidikan Marie setelah sang kakak lulus.

Marie Curie duduk bersama putrinya, Irene, dan suaminya, Pierre Curie. (AFP/ARCHIVES P. ET M. CURIE) Marie Curie duduk bersama putrinya, Irene, dan suaminya, Pierre Curie. (AFP/ARCHIVES P. ET M. CURIE)
Pindah ke Paris

Pada 1891, dia pergi ke Paris untuk menempuh pendidikan di Universitas Sorbonne. Di sanalah, dilebih akrab diakrab disapa Marie.

Kurangnya bekal uang yang dibawa, dia kerja paruh waktu dengan mengajar pada malam hari.

Sedikit uang yang dimiliki, membuat dia hanya makan roti mentega dan teh untuk bertahan hidup.

Kesehatannya sering terganggu akibat pola makannya yang tak bergizi.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Pierre Curie, Fisikawan Peneliti Radioaktivitas

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com