Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2018, 17:52 WIB

Ketika American Federation for the Blind (AFB) berdiri pada 1921, Helen memiliki sarana efektif untuk mengupayakan perjuangannya.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Bunda Teresa, Abdikan Diri Bantu Kaum Miskin

Helen bergabung dengan AFB pada 1924 dan bekerja untuk organisasi tersebut selama lebih dari 40 tahun.

Yayasan memberinya akses global untuk memperjuangkan hak-hak tunanetra. Dan tentu, dia tidak akan membuang kesempatan itu.

Sebagai hasil dari perjalanannya ke seluruh AS, komisi negara bagian untuk tunanetra diciptakan, pusat rehabilitasi dibangun, dan pendidikan khusus bagi mereka.

Pada 1936, guru kesayangan Helen dan teman akrabnya, Anne Sullivan, meninggal dunia.

Helen Keller kerap mengunjungi sekolah khusus tunanetra. Di foto ini, dia membaca huruf braille bersama murid sekolah di Swiss. (Biography) Helen Keller kerap mengunjungi sekolah khusus tunanetra. Di foto ini, dia membaca huruf braille bersama murid sekolah di Swiss. (Biography)
10 tahun kemudian, Helen diangkat menjadi konselor hubungan internasional untuk American Foundation of Overseas Blind.

Pada 1946-1957, dia sudah melakukan perjalanan ke 35 negara di 5 benua.

Pada 1955, Helen memulai perjalanan terpanjang dan paling melelahkan dalam hidupnya.

Selama lima bulan, dia melintasi Asia, membawa inspirasi, dan dorongan kepada jutaan orang.

Pertemuan Lions Clubs International Foundation pada 1961 di Washington DC menjadi penampilan terakhirnya di depan publik.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Ada Lovelace, Programmer Komputer Pertama Dunia

Kala itu, dia menerima Lions Humanitarian Award untuk segala hal yang telah dilakukan seumur hidupnya, terutama dalam mendorong semangat tunanetra dan program bantuan bagi mereka.

Kematian

Helen Keller meninggal dunia pada 1 Juni di Arcan Ridge, beberapa pekan sebelum ulang tahunnya ke-88 tahun.

Abunya ditempatkan di samping teman dekatnya, Anne Sullivan, di St Joseph's Chapel of Washington Cathedral.

Tekun mengatasi kondisinya yang begitu sulit, dia dikenang sebagai seorang aktivis terkenal dan dihormati di seluruh dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com