Kisahnya menyebar hingga Massachusetts dan New England. Bak selebriti, semua orang mengenalinya.
Pada paruh abad 20, Helen menyoroti isu sosial dan politik, termasuk hak pilih bagi perempuan, perdamaian, dan pengendalian kelahiran.
Dia berpidato di depan Kongres untuk menyerukan peningkatan kesejahteraan bagi tunanetra. Pada 1915, bersama dengan perencana kota ternama George Kessler, dia mendirikan Helen Keller International.
Lembaga berfokus memerangi penyebab dan konsekuensi kebutaan, serta manultrisi. Pada 1920, dia membantu mendirikan American Civil Liberties Union.
Ketika American Federation for the Blind (AFB) berdiri pada 1921, Helen memiliki sarana efektif untuk mengupayakan perjuangannya.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Bunda Teresa, Abdikan Diri Bantu Kaum Miskin
Helen bergabung dengan AFB pada 1924 dan bekerja untuk organisasi tersebut selama lebih dari 40 tahun.
Yayasan memberinya akses global untuk memperjuangkan hak-hak tunanetra. Dan tentu, dia tidak akan membuang kesempatan itu.
Sebagai hasil dari perjalanannya ke seluruh AS, komisi negara bagian untuk tunanetra diciptakan, pusat rehabilitasi dibangun, dan pendidikan khusus bagi mereka.
Pada 1936, guru kesayangan Helen dan teman akrabnya, Anne Sullivan, meninggal dunia.
Pada 1946-1957, dia sudah melakukan perjalanan ke 35 negara di 5 benua.
Pada 1955, Helen memulai perjalanan terpanjang dan paling melelahkan dalam hidupnya.
Selama lima bulan, dia melintasi Asia, membawa inspirasi, dan dorongan kepada jutaan orang.
Pertemuan Lions Clubs International Foundation pada 1961 di Washington DC menjadi penampilan terakhirnya di depan publik.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Ada Lovelace, Programmer Komputer Pertama Dunia
Kala itu, dia menerima Lions Humanitarian Award untuk segala hal yang telah dilakukan seumur hidupnya, terutama dalam mendorong semangat tunanetra dan program bantuan bagi mereka.
Helen Keller meninggal dunia pada 1 Juni di Arcan Ridge, beberapa pekan sebelum ulang tahunnya ke-88 tahun.
Abunya ditempatkan di samping teman dekatnya, Anne Sullivan, di St Joseph's Chapel of Washington Cathedral.
Tekun mengatasi kondisinya yang begitu sulit, dia dikenang sebagai seorang aktivis terkenal dan dihormati di seluruh dunia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.