Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stanislav Petrov, Pria yang Selamatkan Dunia dari Perang Nuklir

Kompas.com - 26/09/2018, 15:40 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Kesimpulan Petrov soal adanya kesalahan sistem peringatan terbukti karena tak ada satu pun misil yang menghantam Uni Soviet.

Namun, kemudian komputer medeteksi adanya empat misil lain yang semuanya mengarah ke Uni Soviet. Petrov menduga sistem komputer kembali salah meski dia tak memiliki cara untuk memastikannya.

Sementara, radar darat yang dimiliki Uni Soviet tidak mampu mendeteksi misil yang masih berada jauh dari cakrawala.

Baca juga: Korut: Perang Nuklir Bisa Meletus Kapan Saja

Belakangan diketahui peringatan tersebut dipicu kejadian langka di mana sinar matahari yang menembus awan berada sejajar dengan orbit satelit Molniya.

Meski sempat dipuji karena mengambil keputusan yang benar, Petrov tetap menjalani pemeriksaan terkait langkah yang diambilnya itu.

Jenderal Yury Votintsev, komandan Unit Pertahanan Udara Uni Soviet, menjadi orang pertama yang mendengar laporan Petrov terkait insiden itu.

Petrov sendiri mengaku Votintsev awalnya memuji keputusannya dan menjanjikan sebuah penghargaan.
Namun, militer mempermasalahkan kelalaian Petrov dalam mengisi laporan tertulis dan tidak memaparkan peristiwa itu dalam catatan harian militer.

Petrov akhirnya tidak mendapatkan penghargaan dari militer karena insiden itu dan kesalahan sistem deteksi dini itu memalukan para petinggi militer dan ilmuwan yang merancang sistem itu.

Sehingga, jika Petrov diberi penghargaan maka para perancang sistem itu harus dijatuhi hukuman.

Militer kemudian memindahkan Petrov ke unit yang kurang penting sebelum mengundurkan diri dari ketentaraan setahun kemudian.

Kisah heroik Petrov ini akhirnya terdengar dunia. Pada 21 Mei 2004, Asosiasi Warga Dunia di San Francisco memberpikan World Citizen Award berama sebuah trofi dan uang tunai 1.000 dolar AS.

Pada Januari 2006, Petrov pergi ke Amerika Serikat dan menerima penghargaan di markas besar PBB di New York.

Baca juga: Korut Genjot Program Nuklirnya, Sebut AS Inginkan Perang Nuklir

Usai menerima penghargaan Petrov bertemu dengan jurnalis Walter Cronkite di studio CBS di New York.

Hasil dari wawancara itu kemudian menjadi bahan pembuatan film dokumenter The Who Saved the World yang diproduksi pada 2012.

Stanislav Petrov meninggal dunia pada 19 Mei 2017 di kota Frazino, Rusia dalam usia 77 tahun.

...

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com