Di awal 1989, Khomeini mengeluarkan fatwa berisi perintah membunuh Salman Rushdie, seorang penulis Inggris kelahiran India.
Fatwa itu dikeluarkan setelah Rushdie menerbitkan buku berjudul The Satanic Verses yang dianggap merupakan bentuk pelecehan agama.
Fatwa itu tak hanya eksekusi Rushdie. Namun juga semua orang yang terlibat dalam proses penerbitan buku tersebut, dan membuat Khomeini dikecam negara Barat.
Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran Berhenti Gunakan Aplikasi Telegram
Meski Rushdie mengaku menyesal telah menerbitkan buku itu sehingga membuatnya menerima gelombang kemarahan, fatwa tersebut tak dicabut.
Rushdie tak terbunuh oleh fatwa tersebut. Adalah Hitoshi Igarashi, seorang penerjemah buku Satanic Verses yang tewas dibunuh.
Khomeini meninggal dunia pada 3 Juni 1989 dalam usia 86 tahun setelah menderita lima serangan jantung dalam waktu 10 hari.
Upacara pertama pemakaman Khomeini di Paradise of Zahra mengalami penundaan setelah para pelayat berhamburan masuk, dan sempat menghancurkan peti matinya.
Upacara kembali digelar lima jam kemudian, dengan peti Khomeini dibuat dari besi. Kini, makamnya menjadi kompleks mausoleum.
Baca juga: Iran Tuding Negara Arab Sekutu AS Terkait Serangan Parade Militer
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.