KOMPAS.com - Salah satu orang terkaya di China ditangkap di Amerika Serikat (AS) karena dituduh melakukan kejahatan seksual.
Kemudian salah satu staf Gedung Putih misterius menulis sebuah opini yang menyatakan adanya rencana untuk menyingkirkan Presiden Donald Trump.
Dua artikel itu merupakan bagian dari kabar dunia sepanjang Minggu (2/9/2018) hingga Sabtu (8/9/2018) untuk menemani akhir pekan Anda.
Perdana Menteri Mahathir Mohammad dalam sebuah pernyataan menyebut warga Malaysia kemungkinan bakal tak mampu bersaing dengan penduduk asal China jika mereka masuk secara massal ke Malaysia.
Mahathir menyebut orang-orang China yang datang ke Malaysia adalah pengusaha dan bukan buruh sehingga akan sulit bagi penduduk setempat untuk bersaing dengan mereka.
Apa maksud pernyataan PM Mahathir itu? Kabar selengkapnya silakan Anda baca di sini.
Liu ditangkap karena diduga terlibat kejahatan seksual, sesaat sebelum tengah malam pada Jumat (31/8/2018), tetapi dilepaskan sehari kemudian.
Manajemen JD.com mengatakan, tuduhan yang ditujukan kepada Liu, yang juga dikenal sebagai Richard Liu, keliru.
Meski demikian, kepolisian menyatakan, kendati Liu sudah dibebaskan, penyelidikan kasus ini masih terbuka.
Berita selengkapnya klik tautan di sini.
Kelompok nelayan di Prefektur Aomori, Jepang, dilaporkan meminta ganti rugi hingga 93 juta yen, atau Rp 12,4 miliar.
Mereka meminta ganti rugi setelah insiden jet tempur Amerika Serikat yang membuang tangki bahan bakarnya.
Akibat tangki yang dibuang, kegiatan nelayan dalam mencari kerang maupun hasil laut lainnya harus ditunda hingga 22 Maret.
Berita selengkapnya klik tautan di sini.
Korban tewas akibat topan terkuat di Jepang selama 25 tahun terakhir telah mencapai 11 orang dan 600 orang mengalami luka-luka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.