TEHERAN, KOMPAS.com - Pemerintah Iran menyatakan mereka telah menangkap puluhan mata-mata sebagai bagian mencegah adanya spionase dan dwi kewarganegaraan.
Menteri Intelijen Mahmoud Alavi menyatakan, para agen rahasia itu berusaha mencuri informasi soal Iran salah satunya dengan menyamar sebagai pengusaha.
"Mereka memata-matai dan berusaha menginfiltrasi. Untungnya, departemen anti-spionase adalah yang terkuat di kementerian ini," kata Alavi dilansir AFP Rabu (29/8/2018).
Baca juga: Dua Pria Iran Dituduh Jadi Mata-mata di AS
Dia menjelaskan, badan anti-spionase berhasil mengenali siapa saja agen rahasia itu, dan membekuknya di berbagai lembaga pemerintah.
Menteri yang menjabat sejak 2013 itu melanjutkan, dia juga mendengar adanya upaya membasmi warga berpaspor ganda untuk bekerja di sektor resmi.
"Jika Anda mengetahui siapa saja mereka, silakan memberi tahu kami," tutur menteri berusia 64 tahun tersebut.
Alavi tidak memberikan rincian berapa jumlah pasti terduga mata-mata itu ditangkap, serta kapan operasi penangkapan dilakukan.
Februari lalu, otoritas berwajib menangkap tiga aktivis lingkungan di provinsi Hormozgan, dan menuduh mereka bersekongkol dengan dinas rahasia Israel, Mossad.
Dikutip Russian Today, komentar Alavi terjadi setelah Amerika Serikat (AS) memberikan sanksi kepada Iran.
Presiden Donald Trump dilaporkan berencana menjatuhkan sanksi tambahan di November, dan mengancam siapapun yang berhubungan dengan Iran tak bisa berbisnis dengan AS.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.