Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kapten Hirath Al Sudani, Mata-mata Irak di Dalam Organisasi ISIS

Kompas.com - 13/08/2018, 20:44 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Gulf News

BAGHDAD, KOMPAS.com - Pengemudi mobil pikap putih itu berkeringat saat memacu kendaraan tersebut melaju di jalanan kota Baghdad, Irak yang licin usai diguyur hujan.

Mobil itu melaju menuju ke sebuah permukiman yang memiliki sebuah pasar yang ramai. Setiap kali mobil itu diguncang jalanan yang tak rata, denyut nadi pria itu meningkat.

Tersembunyi di sasis mobil itu, 500 kilogram bahan peledak standar militer yang digunakan ISIS untuk menyerang sebuah pasar yang dipenuhi warga di ibu kota Irak itu.

Pengemudi itu khawatir karena jalanan Irak yang amat kacau itu bisa membuat bom itu meledak setiap saat.

Baca juga: PBB: ISIS Eksekusi 60 Warga Sipil Mosul yang Dituduh Mata-mata Irak

Selain itu, banyaknya pos pemeriksaan militer di kota tersebut berpotensi memicu baku tembak yang bisa meledakkan mobilnya.

Namun, ada hal lain yang amat ditakuti pria tersebut yang ternyata adalah Kapten Harith Al Sudani, seorang mata-mata intelijen Irak.

Selama 16 bulan, dia menyusup dan menyamar menjadi salah satu anggota ISIS. Dari sana dia mengirimkan informasi penting untuk dinas intelijen Irak.

Catatan kerjanya amat luar biasa. Kapten Al Sudani sukses menggagalkan 30 rencana bom mobil dan 18 serangan bom bunuh diri. Demikian keterangan Abu Ali Al Basri, direktur dinas intelijen Irak.

Al Sudani juga menyediakan informasi langsung tentang para komandan senior ISIS di kota Mosul, Irak.

Pria 36 tahun mantan teknisi komputer itu, dianggap sebagai mata-mata terbaik Irak.

Dia adalah satu dari sedikit mata-mata yang sukses menyusup hingga ke dalam organisasi ISIS.

Namun, pada hari terakhir 2016, saat dia meluncur di jalan empat lajur menuju ke sasaran yang sudah ditentukan, pasar Al Jdeidah, Baghdad.

Al Sudani merasa curiga bahwa penyamarannya selama ini telah terungkap.

Setiap hari dia membahayakan hidupnya dengan tetap berada di dalam organisasi ISIS. Dan, hari itu dia terjebak karena sebuah kebohongan kecil.

Dan jika 500 kilogram bom plastik C4 itu meledak dan dia tak tewas maka semua kedoknya akan terbuka.

Baca juga: ISIS Pasang Bom di Leher Mata-mata Irak dan Meledakkannya

Sebelum dia menjalankan misi bunuh diri yang ditugaskan kepadanya, Al Sudani sempat mengirim pesan untuk ayahnya.

"Berdoalah untuk saya," demikian isi pesan sang mata-mata.

Halaman:
Sumber Gulf News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com