4. Rumah Sakit Jiwa dan Akhir Hidupnya
Van Gogh memutuskan pindah ke Rumah Sakit Jiwa aint-Paul-de-Mausole setelah masyarakat di Arles meneken petisi bahwa dia sangat berbahaya.
8 Mei 1889, dia kembali melukis di kebun rumah sakit. Di November 1889, dia menerima undangan pameran di Brussels.
Dia mengirimkan enam lukisan termasuk di antaranya The Starry Night dan Irises. Mei 1890, dia meninggalkan rumah sakit jiwa dan pindah ke Auvers-sur-Oise.
Baca juga: Nostalgia Van Gogh dan Victoria Beckham
Saat itu, dia dirawat oleh Dr Paul Gachet yang merupakan pelukis amatir serta telah merawat sejumlah seniman.
Pada 27 Juli 1890 di usia 37 tahun, Van Gogh mencoba bunuh diri dengan cara menembak dadanya menggunakan revolver Lefaucheux 7mm.
Saat itu pelurunya tersangkut di tulang belakangnya. Dia sempat dirawat. Namun tidak dilakukan operasi sehingga pelurunya tak dikeluarkan.
Van Gogh meninggal karena menderita infeksi di lukanya pada 29 Juli 1890 dengan kata terakhir "kesedihan bakal bertahan selamanya".
Dia dimakamkan di pemakaman lokal di Auvers-sur-Oise dengan dihadiri keluarga serta koleganya sesama seniman.
Kematian Van Gogh membuat kondisi Theo yang lemah karena menderita sifilis semakin memburuk hingga meninggal 25 Januari 1891.
Baca juga: Bersepeda di Jalur Ini Bisa Sekaligus Menikmati Lukisan Van Gogh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.