Belum lagi struktur komando NATO yang mengalami penurunan cukup jauh dibandingkan dengan era Perang Dingin.
Keunggulan tim darat Rusia tidak berubah meski terdapat brigade AS yang sering dirotasi maupun Tim Penyerang Taktis (eFP) Eropa.
Apalagi, Rusia telah meningkatkan kapabilitas tempur mereka terutama di Distrik Militer Bagian Barat yang berbatasan dengan negara Baltik.
Baca juga: Trump Sempat Ancam Bakal Bawa AS Keluar dari NATO
Antara lain dengan memindahkan rudal multi-peran di Kaliningrad, serta pasukannya mulai mendapat pelatihan cara menggunakan peledak.
Keberadaan AS sebagai pemimpin NATO memang memberikan peningkatan yang cukup signifikan karena militer mereka masih disebut yang terkuat.
Namun, infrastruktur yang menua, birokrasi Eropa yang rumit, hingga jalur kereta yang tidak bagus membuat kekuatan itu tidak berpengaruh banyak.
"Melihat perkembangan dalam beberapa pekan terakhir, komparasi itu malah semakin memburuk," ulas laporan Rand Corp.
Karena itu, Presiden AS Donald Trump kukuh mendesak 28 pemimpin NATO lainnya untuk meningkatkan anggaran pertahanan mereka.
Sebab, hingga 2018 ini, AS masih menjadi penyumbang anggaran terbesar NATO dengan 70 persen dari total 1 triliun dolar AS.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Brussels, Belgia, Trump menginginkan belanja NATO ditingkatkan empat persen dari GDP.
Baca juga: Produsen Pesawat Rusia Hentikan Kerja Sama dengan NATO
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.