SEOUL, KOMPAS.com - Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un meyakini, jika terlaksana, pertemuannya dengan Presiden AS Donald Trump akan menjadi peluang penting untuk mengakhiri konfrontasi selama beberapa dekade terakhir.
Hal tersebut disampaikan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in yang telah kembali bertemu dengan Kim di desa perbatasan Panmunjom, Sabtu (26/5/2018) kemarin.
"Ketua Kim menyampaikan keinginannya untuk mengakhiri sejarah peperangan dan konfrontasi dengan keberhasilan KTT dengan AS dan bekerja sama demi perdamaian dan kemakmuran," kata Moon kepada wartawan, Minggu (27/5/2018).
Baca juga: Kim Jong Un Kembali Bertemu Presiden Korsel di Panmunjom
Pada kesempatan pertemuan Sabtu kemarin, kedua pemimpin negara Korea juga sepakat untuk lebih sering bertemu dan berbicara secara pribadi jika memang diperlukan.
Pertemuan kali kedua yang dilakukan Kim dan Moon tersebut berlangsung selama sekitar dua jam.
Presiden Moon menyampaikan pesan agar Washington dan Pyongyang dapat menghapus kesalahpahaman melalui komunikasi langsung dan melakukan dialog awal membahas agenda yang akan disepakati dalam pertemuan puncak.
"Ketua Kim telah menyetujuinya," kata Presiden Moon, dilansir AFP.
Moon menambahkan, dalam pertemuan pada Sabtu, rezim Korea Utara juga telah menegaskan kembali komitmennya untuk menyerahkan persenjataan nuklirnya.
Namun Pyongyang masih ragu karena mempertimbangkan masalah keamanan Korea Utara.
"Kim menegaskan kembali tekad mereka untuk melakukan denuklirisasi secara lengkap," kata Moon.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.