Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: John Wilkes Booth, Aktor Pembunuh Presiden

Kompas.com - 26/04/2018, 20:21 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KOMPAS.com - Mengawali karier sebagai seorang aktor hingga akhirnya meraih kesuksesan dan mendapat ketenaran di panggung nasional, John Wilkes Booth justru akan lebih dikenal sebagai seorang pembunuh.

Booth yang berasal dari Maryland adalah orang yang telah membunuh Presiden ke-16 Amerika Serikat, Abraham Lincoln pada 14 April 1865.

Booth tewas tepat pada tanggal 26 April 1865 setelah sempat menjadi buronan selama hampir dua pekan.

Awal Kehidupan dan Karier Akting

John Wilkes Booth, anak kesembilan dari sepuluh bersaudara, lahir di Bel Air, Maryland, Amerika Serikat, pada tanggal 10 Mei 1838. Sang ayah, Junius Brutus Booth, adalah seorang aktor yang eksentrik dan seorang peminum berat.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Dwight D Eisenhower, Presiden AS ke-34

Booth muda bersekolah di sebuah sekolah asrama khusus laki-laki dan sekolah militer. Namun setelah sang ayah meninggal, dia berhenti sekolah.

Sejak kecil, Booth sudah dikenal oleh orang-orang terdekatnya sebagai anak yang memiliki paras tampan, sehingga tidak aneh jika kemudian dia mengikuti jejak sang ayah dan menjadi aktor.

Saat berusia 17 tahun, Booth memulai karir aktingnya di Baltimore dengan tampil dalam drama panggung produksi Shakespeare, Richard III.

Penampilan awalnya langsung menggebrak dan menjadi perbincangan hingga kemudian dia diajak dalam tur keliling negeri bersama perusahaan akting Shakespeare yang bermarkas di Richmond, Virginia.

Pada 1862, Booth mengawali debutnya di panggung New York sebagai pemeran utama dalam Richard III dan sekali lagi penampilannya berjalan sukses.

Sepanjang tur, Booth mendapat banyak pujian sebagai pendatang baru. Namun setahun berikutnya, Booth terserang penyakit pernapasan yang memaksanya harus absen untuk beberapa lama dari penampilan panggung.

Partai Politik dan Konspirasi

Pada tahun 1850, Booth mulai terjun ke politik dengan bergabung ke Partai Pribumi Amerika yang dikenal dengan gerakan "know nothing" atau "tak tahu apa pun" yang dimulai sekitar pertengahan 1850-an.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: William Shakespeare, Sang Pujangga

Gerakan Know Nothing tersebut bertujuan untuk membatasi imigrasi ke Amerika Serikat. Berkat nama gerakannya, partai itu juga dikenal dengan sebutan Partai Know Nothing.

Gambaran saat pembunuhan Presiden Abraham Lincoln oleh John Wilkes Booth pada 14 April 1865.ENCYCLOPEDIA BRITANNICA/LIBRARY OF CONGRESS Gambaran saat pembunuhan Presiden Abraham Lincoln oleh John Wilkes Booth pada 14 April 1865.
Booth adalah orang yang mendukung perbudakan dan bergabung dalam milisi Virginia yang membantu menangkap dan mengeksekusi John Brown, seorang tokoh penggerak pemberontakan bersenjata yang ingin menghapus perbudakan di AS.

Selama masa Perang Sipil pada tahun 1861 hingga 1865, Booth bertugas sebagai seorang agen rahasia untuk pihak Konfederasi.

Tak lama setelah pecahnya Perang Sipil, Lincoln mengumumkan situasi darurat militer di Maryland sebagai upaya untuk mencegah negara bagian itu memisahkan diri dari AS.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Boris Yeltsin, Presiden Terpilih Pertama Rusia

Booth berkesempatan bertemu dengan Presiden ke-16 AS, Abraham Lincoln saat dia tampil dalam pertunjukan yang berjudul "The Marble Heart" di Teater Ford pada 1863.

Saat itu presiden turut hadir menyaksikan pertunjukan bersama dengan istrinya sebelum dia membacakan naskah pidato untuk para korban perang sipil di Gettysburg.

Di tengah masa istirahat dari kegiatan teater dan seni pertunjukan, Booth diyakini mulai terlibat dalam sebuah konspirasi untuk menculik Presiden Lincoln.

Rencana tersebut bertujuan untuk menuntut perdamaian antara wilayah utara dengan selatan Amerika atau pembebasan seluruh tentara Konfederasi yang ditahan sebagai ganti presiden yang diculik.

Pada Maret 1865, Booth bersama enam orang simpatisan menjalankan misi penculikan presiden. Namun rencana tersebut gagal terlaksana lantaran presiden yang menjadi sasaran tidak muncul di lokasi yang mereka rencanakan.

Pembunuhan Presiden

Gagal menjalankan rencananya menculik presiden sempat membuat Booth frustasi dan berpikir untuk melakukan tindakan yang lebih ekstrem.

Tak hanya ingin menculik untuk jaminan pembebasan para tentara Konfederasi, Booth justru merencanakan untuk menghabisi nyawa sang presiden.

Pada 14 April 1865, selepas pukul 22.00, Presiden Lincoln bersama istrinya menyaksikan pertunjukan di rumah teater Washingtn DC.

Saat itu tengah digelar pertunjukan berjudul "Our American Cousin" atau Saudara Amerika Kami.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Presiden AS Abraham Lincoln Ditembak

Booth melihat kesempatan itu untuk menghabisi nyawa sang presiden. Booth memasuki balkon tempat sang presiden berada dan menembakkan pistol kaliber 44 ke bagian belakang kepalanya.

Setelah melancarkan aksinya, Booth melompat keluar dari pagar balkon dan menuju ke atas panggung sambil berteriak kata-kata "Sic semper tyrannis" yang berarti "Semuanya untuk tirani".

Tudor Hall, rumah tempat tinggal keluarga Booth.WIKIPEDIA Tudor Hall, rumah tempat tinggal keluarga Booth.
Booth berhasil melarikan diri dengan menunggangi kuda sebelum sempat dikejar siapa pun.

Akhir Hidup Sang Buronan

Setelah aksinya membunuh presiden, Booth dan rekan-rekannya menjadi buronan negara.

Booth diketahui menyeberangi Sungai Potomac dan bersembunyi di sebuah peternakan milik Richard Garrett di Port Royal, Virginia.

Booth sempat menjadi buronan selama 12 hari hingga akhirnya pada 26 April 1865 tempat persembunyiannya diketahui petugas yang langsung mengepung gudang di peternakan.

Setelah sempat diberi peringatan, petugas mulai membakar gudang persembunyian Booth dan saat dia mencoba melarikan diri, salah satu petugas, Thomas P Corbett, berhasil menembaknya.

Corbett bermaksud untuk menembak Booth di lengan, tetapi peluru yang ditembakkannya justru mengenai leher Booth.

Tembakan itu melumpuhkannya namun tiga jam kemudian dia meninggal dunia akibat luka yang dideritanya.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Franklin D Roosevelt, Presiden AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com