Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Boris Yeltsin, Presiden Terpilih Pertama Rusia

Kompas.com - 24/04/2018, 18:24 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KOMPAS.com - Perjalanan karier politiknya sempat terpuruk, namun hal itu tetap tak menghalangi Boris Yeltsin untuk meraih ambisinya hingga terpilih menjadi pemimpin negara Rusia.

Yeltsin bahkan sampai dua kali memenangkan pemilu presiden sebelum akhirnya memutuskan untuk mundur dari jabatannya pada 1999 setelah didesak dan diancam dengan tuduhan terlibat dalam perpecahan Uni Soviet.

Awal Kehidupan dan Karier Politik

Boris Nikolayevich Yeltsin lahir pada 1 Februari 1931 di desa Butka, sebuah desa kecil yang terletak di wilayah pegunungan Ural, Rusia. Dia lahir di keluarga biasa.

Kakeknya dipaksa bekerja di bidang pertanian dalam rangka kolektivisasi yang dijalankan pemerintahan diktator Soviet, Joseph Stalin. Sedangkan sang ayah sempat ditangkap selama masa pembersihan di era Stalin.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: William Shakespeare, Sang Pujangga

Di usia enam tahun, Yeltsin bersama keluarganya pindah ke kota industri di Berezniki, tempat sang ayah yang merupakan mantan tahanan Gulag mendapat pekerjaan sebagai buruh.

Sejak muda, Boris Yeltsin sudah menunjukkan jiwa pemberontak. Dia bahkan sampai kehilangan dua buah jari tangannya akibat bermain granat.

Selepas masa sekolah, Yeltsin melanjutkan pendidikan tinggi ke Institut Politeknik Ural yang ada di kota Sverdlovsk (sekarang Yekaterinburg) dan mengambil jurusan teknik sipil.

Di bangku kuliah itu pula Yeltsin bertemu calon istrinya Naina Iosifovna Girina yang kemudian akan dinikahinya dan memiliki dua anak perempuan dari pernikahan mereka.

Selepas lulus dari bangku perkuliahan, Yeltsin bekerja di perusahaan konstruksi. Dan ketika berusia 30 tahun, dia mulai melangkahkan kakinya ke dunia politik dengan menjadi anggota Partai Komunis.

Karier politiknya berjalan lancar dan terus menanjak, hingga pada 1976 Yeltsin ditunjuk menjadi sekretaris utama (setara dengan gubernur) di kota Sverdlovsk.

Pada 1985, pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev memanggilnya ke Moskwa untuk menjadi ketua partai. Setahun berselang, Gorbachev memilihnya untuk menjadi anggota Politburo, komite pembuat kebijakan utama Partai Komunis.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Adolf Hitler, Pria Austria Pemimpin Nazi Jerman

Menjabat sebagai sekretaris utama Partai Komunis Moskwa, Yeltsin membuktikan dirinya sebagai seorang reformis yang cakap.

Namun kemudian dia berseberangan dengan Gorbachev dan mulai menyerangnya dengan kritikan-kritikan, menyebut pemimpin Soviet itu terlalu lamban dalam menerapkan reformasi.

Akibatnya, dua tahun berselang Yeltsin diminta mundur dari dua jabatannya sebagai ketua partai Moskwa pada 1987 maupun di Politburo pada 1988.

Terpilih Menjadi Presiden Rusia

Meski posisinya di Partai Komunis mengalami kemunduran, hal itu tidak menyurutkan ambisi politiknya.

Bahkan secara mengejutkan Yeltsin berhasil kembali meraih dukungan publik saat memenangkan pemilihan ke parlemen Soviet yang baru dibentuk dengan perolehan hampir 90 persen suara pada 1989.

Setahun kemudian, tepatnya pada 29 Mei 1990, parlemen Rusia memilihnya sebagai Presiden Rusia, berlawanan dengan kehendak Gorbachev. Ketika itu, Rusia masih menjadi bagian dari Uni Soviet.

Dalam peran barunya sebagai Presiden Republik Rusia, Yeltsin secara terbuka mendukung hak otonomi yang lebih besar dalam Uni Soviet.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com