KOMPAS.com - Hari ini, 14 April 1865 menjadi salah satu catatan hitam dalam sejarah Amerika Serikat.
Sebab, di hari inilah salah satu presiden negeri itu yang paling ternama Abraham Lincoln ditembak.
John Wilkes Booth, aktor dan pendukung Konfederasi, menembak Presiden Lincoln di Ford's Theater, Washington DC.
Penembakan itu terjadi hanya berselang lima hari setelah Jendera Konfederasi Robert E Lee dan pasukannya menyerah di Gedung Pengadilan Appomatox, Virginia.
Menyerahkan Jenderal Lee itu sekaligus mengakhiri perang saudara Amerika yang berlangsung selama empat tahun.
John Wilkes Booth, dilahirkan di Maryland pada 1838. Meski mendukung Konfederasi tetapi tetap tinggal di wilayah utara AS selama perang.
Awalnya dia berencana menculik Presiden Lincoln dan membawanya ke Richmond, ibu kota Konfederasi.
Namun, pada 20 Maret 1865, waktu yang dia rencanakan untuk melakukan penculikan, Presiden Lincoln batal hadir di lokasi tempat Booth dan enam kawannya menanti.
Dua pekan setelah rencana penculikan yang gagal itu, Richmond direbut pasukan Union atau pasukan federal AS.
Pada April, di saat kehancuran Konfederasi tinggal menunggu waktu saja, Booth membuat rencana nekat untuk menyelamatkan Konfederasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.