Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Misil "Siluman" AS hingga Trump Disebut Tak Pantas Jadi Presiden

Kompas.com - 17/04/2018, 07:24 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KOMPAS.com — Pasukan Amerika Serikat telah menggempur Suriah pada Sabtu (14/4/2018). Salah satu peralatan tempur canggih yang dikerahkan adalah misil AGM-158B JASSM-ER.

Kemudian, mantan Direktur Biro Penyelidik Federal ( FBI) James Comey menilai Donald Trump tak pantas menjadi seorang presiden.

Kedua berita tersebut masuk dalam barisan berita populer kanal internasional sepanjang Senin (16/4/2018) hingga Selasa (17/4/2018) pagi.

Berikut rangkuman empat berita dari perkembangan dunia yang dapat mengisi pagi Anda.

1. Tolak Berhubungan Seks, Perempuan Ini Tewas Ditendang Suaminya

Seorang pria asal Inggris ditangkap di Thailand setelah menendang istrinya hingga tewas karena menolak ajakan untuk berhubungan seks.

Kevina Smitham (51) dikabarkan tinggal bersama istrinya Kanda (29) dan kedua orangtuanya di Ubon Ratchathani saat menghabiskan waktu libur tahun baru setempat ketika insiden ini terjadi pada Minggu (15/4/2018) malam.

Smitham yang sedang mabuk dikabarkan marah dan cemburu karena menduga istrinya berselingkuh saat menolak ajakannya untuk berhubungan seks.

Berita selengkapnya klik tautan di sini.

2. Serang Suriah, AS Pakai Misil "Siluman" Berharga Rp 19 Miliar Per Buah

Misil AGM-158B JASSM-ER produksi Lockheed Martin khusus untuk militer AS ini mampu terbang sejauh 575 mil atau sekitar 925 kilometer.

Dengan menggunakan sistem pencitraan infra merah, misil ini bisa mengenai target dengan ketepatan yang amat tinggi. Bahkan, misil ini bisa mengenai sasaran yang hanya berukuran sekitar 3 meter.

Menurut situs AU Amerika Serikat, misil ini menggunakan navigasi inersia dan sistem pemosisian global (GPS) untuk menemukan sasarannya.

Berita selengkapnya klik tautan di sini.

3. Mantan Bos FBI: Secara Moral, Trump Tak Pantas Jadi Presiden

Mantan Direktur Biro Penyelidik Federal (FBI) James Comey menilai Donald Trump tak pantas menjadi seorang presiden.

"Saya tidak berpikir, dia secara mental tidak pantas menjadi presiden. Saya berpikir, dia secara moral tindak pantas menjadi presiden," katanya.

Ketegangan di antara keduanya terjadi ketika Trump memecat Comey dengan alasan ketidakmampuan dia dalam menjalankan tugas.

Namun, alasan itu tak langsung menjernihkan masalah karena Comey memimpin penyelidikan atas dugaan keterlibatan pihak Rusia dan tim kampanye Trump dalam pemilihan presiden 2016 lalu.

Berita selengkapnya klik tautan di sini.

4. Serangan ke Suriah Menunjukkan Standar Ganda AS dan Sekutunya

Operasi militer yang digelar ke Suriah menunjukkan kemunafikan negara Barat. Kecaman itu dilontarkan jurnalis sekaligus penyiar, Neil Clark.

Clark mengatakan bahwa Amerika Serikat ( AS) dan sekutunya telah melakukan standar ganda.

Dia menitikberatkan kepada pernyataan serangan ke Suriah menyusul dugaan bahwa rezim Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia.
Namun, di sisi lain, Washington seakan diam melihat sekutunya di Timur Tengah, Arab Saudi, membombardir Yaman sejak 2015.

Berita selengkapnya klik tautan di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com