Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Iran: Rakyat Berhak Protes, Tapi Jangan Destruktif

Kompas.com - 01/01/2018, 13:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Dua orang dilaporkan tewas dalam unjuk rasa yang terjadi di kota Dorud Sabtu (30/12/2017).

Gubernur Provinsi Lorestan, Habibillah Khojastehpour menjelaskan polisi dan militer tidak terlibat dalam dua warga sipil yang tewas.

"Isu itu dihembuskan oleh agen asing dan musuh revolusi," ujar Khojastehpour.

Garda Revolusi Iran menyatakan tembakan berasal dari kelompok bersenjata misterius yang tiba-tiba memuntahkan timah panas ke arah kerumunan.

Keamanan Iran langsung bereaksi dengan menangkap 200 orang yang dianggap sebagai biang kerusuhan.

"40 di antara mereka adalah dalang intelektualnya. Mereka protes terhadap hal yang melenceng dari isu ekonomi," kata wakil keamanan pemerintahan Teheran, Ali Asghar Nasserbakht.

Selain itu, Teheran juga memutuskan untuk memblokir dua media sosial populer di Iran, Telegram dan Instagram.

Alasannya, dua media sosial tersebut dianggap sebagai provokator yang menggerakan massa untuk menggelar demo anti-pemerintah.

Baca juga : Iran Blokir Telegram dan Instagram yang Dianggap Media Provokator

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com