Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shanghai Batasi Populasinya Jadi 25 Juta Jiwa pada 2035

Kompas.com - 26/12/2017, 11:34 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


SHANGHAI, KOMPAS.com - Shanghai, pusat perekonomian di China, akan membatasi jumlah populasi menjadi 25 juta jiwa pada 2035, sebagai bagian dari upaya untuk mengelola kota besar "berpenyakit".

Dilansir dari The Guardian, Selasa (26/12/2017), dalam unggahan di situsnya pada Senin malam waktu setempat, dewan kota setempat menyatakan mengendalikan ukuran perkotaan merupakan bagian dari rencana induk Shanghai 2017-2035 yang telah disetujui oleh pemerintah.

"Pada 2035, penduduk Shanghai akan ditempati sekitar 25 juta orang dan jumlah lahan yang tetsedia untuk konstruksi tidak akan melebihi 3.200 km persegi," tulisnya.

Baca juga : China Nomor 1 Ekonomi Dunia pada 2032, Indonesia Nomor 10

Media setempat telah mendefinisikan Shanghai sebagai "penyakit kota besar" yang memiliki sejumlah persoalan kronis seperti pencemaran lingkungan, kemacetan lalu lintas, dan kurangnya layanan publik, termasuk pendidikan dan perawatan medis.

Kota pelabuhan tersebut pada 2015 memiliki jumlah populasi tetap sebanyak 24,15 juta orang.

Selain itu, banyak kota besar di China yang juga menghadapi lonjakan harga rumah, sehingga menimbulkan ketakutan akan penggelembungan properti.

Baca juga : Tak Bayar Utang, Foto Warga di China Bakal Dipajang di Reklame

Pemerintah setempat juga akan mengintensifkan upaya untuk melindungi lingkungan dan situs bersejarah sebagai bagian dari rencana induknya.

Perkembangan Shanghai dalam beberapa dekade terakhirnya telah menjadikannya sebagai pusat ekonomi, perdagangan, finansial, dan komunikasi terpenting di China.

Shanghai juga memiliki salah satu pelabuhan tersibuk di dunia, bersama dengan Singapura dan Rotterdam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com