Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 15/12/2017, 06:09 WIB
|
EditorAgni Vidya Perdana

TOKYO, KOMPAS.com - Sebagian besar warga Jepang tak dapat melakukan tindakan evakuasi saat Korea Utara melancarkan uji coba misil melewati wilayah udara Hokkaido.

Pemerintah Jepang membunyikan sistem peringatan J-Alert saat Pyongyang meluncurkan misil uji coba pada 29 Agustus dan 15 September lalu.

Namun, berdasarkan hasil survei yang diumumkan Rabu (13/12/2017) lalu, hanya 5-16 persen responden yang menyatakan melakukan tindakan evakuasi dan melindungi diri.

Dengan kata lain, hingga lebih dari 80 persen tidak melakukan atau tidak sempat mengevakuasi diri ke tempat perlindungan.

Baca juga: Tokyo akan Gelar Latihan Evakuasi dan Simulasi Serangan Nuklir

Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran sehingga pemerintah berupaya meningkatkan kesadaran warga untuk melakukan evakuasi saat ada serangan misil.

Dilaporkan Japan Times, survei dilakukan secara online dan kuesioner yang disebar di 12 prefektur di mana peringatan dikeluarkan.

Hasilnya, hanya 5 persen responden online menjawab melakukan tindakan evakuasi saat peringatan pada 29 Agustus dan 15 September lalu.

Sementara hanya 12 persen responden kuesioner melakukannya pada 29 Agustus dan 16 persen pada 15 September.

Dari responden yang menjawab tidak melakukan evakuasi, 39 persen mengaku tidak tahu apa yang harus dilakukan, dan 46 persen mengaku upaya evakuasi tidak berguna.

Baca juga: Korut Nyalakan Sirine Penanda Serangan Udara sebagai Latihan Evakuasi

Pemerintah menyarankan warga untuk keluar ruang, pergi ke ruang bawah tanah dan berbaring sambil melindungi kepala, saat peringatan J-Alert dibunyikan.

Pemerintah telah menyusun manual penyelamatan diri dalam bahasa Jepang, Inggris, China dan Korea.

Selain itu juga memasang pesan pentingnya melakukan evakuasi penyelamatan diri saat terjadi serangan misil.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke