BALUKHALI, KOMPAS.com - Di tengah panasnya cuaca di kamp pengungsian Balukhali, Bangladesh yang buluk, bayi berusia tujuh bulan, Mahmoud Rohan, terlihat berkeringat.
"Saya sedikit khawatir dengan dia," ujar sang ibu, Roshida Begum, ketika berada di pusat malnutrisi, dikutip kantor berita Reuters.com via Arab News Rabu (6/12/2017).
Rohan, lanjut perempuan 25 tahun itu, mengalami demam Selasa (5/12/2017), sehingga dibawa ke pusat malnutrisi.
Rohan adalah seklumit kecil penderitaan rakyat Rohingya yang mengungsi di Bangladesh sejak operasi militer yang dilakukan Myanmar pecah 25 Agustus lalu.
Di kamp pengungsian, balita hingga anak-anak Rohingya mengalami gizi buruk.
Baca juga : Dijual, Perempuan Rohingya Jadi Budak Seks di Bangladesh
Begum berkata, dia sudah tidak bisa menyusui dengan lancar. Akibatnya, Rohan hanya diberi makan beberapa sendok nasi yang dicampur gula per hari.
Adapun di tempat tinggal Begum di Maungdaw, Rohan hanya mendapat air beras saja.
Arab News mewartakan, ketika diperiksa, lingkar lengan Rohan yang terlihat sangat kurus menjadi indikasi betapa parah kondisi yang dialaminya.
Rentan
UNICEF melansir, sekitar seperempat anak-anak Rohingya yang menghuni kamp pengungsi di Bangladesh dengan usia antara sembilan bulan hingga lima tahun alami kurang gizi.
Parahnya, 7,5 persen dari anak-anak itu, sekitar 17.000, menderita malnutrisi akut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.