Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saleh Tewas, Siapa Pemimpin Negara Era Revolusi Arab yang Masih Hidup?

Kompas.com - 05/12/2017, 14:08 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Al Jazeera

 


Suriah: Bashar Al Assad

Protes warga sipil Suriah terhadap Presiden Bashar Al Assad, sama dengan yang terjadi di Tunisia dan Mesir. Aksi massa itu mulai pada Maret 2011.

Al Assad telah menjadi presiden Suriah sejak kematian ayahnya, sekaligus presiden sebelumnya, Haez Al Assad pada 2000.

Pemberontakan tersebut dengan cepat berubah menjadi kekerasan, karena Al Assad mengerahkan militer untuk menghentikan demonstrasi.

Dia tampak hampir menderita kekalahan pada 2015, setelah kelompok bersenjata dari latar belakang ideologis yang berbeda telah merebut kendali mayoritas negara dari pasukannya.

Baca juga : Jelang Pembicaraan Damai, Serangan Udara di Suriah Tewaskan 57 Orang

Rusia kemudian bergabung pada perang saudara tersebut dengan mendukung Al Assad pada September 2015.

Al Assad tinggal di Damaskus, setelah perang saudara bertahun-tahun yang membunuh 400.000 orang, dan 10 juta lainnya harus berpindah.

Namun, Al Asaad diperkirakan akan tetap berkuasa, meski masa depan politik Suriah belum diputuskan.

Libya, Muammar Gaddafi

Sebelum mantan presiden Yaman tewas, satu-satunya pemimpin yang dipaksa lengser dalam Revolusi Arab dan tewas terbunuh adalah Muammar Gaddafi.

Gaddafi merupakan pemimpin Libya selama 42 tahun, sebelum dibunuh oleh pejuang Dewan Transisi Nasional, di kampung halamannya, di Sirte.

Protes massa di Libya dimulai pada Februari 2011 dengan aksi melawan Gadaffi di timur kota Benghazi. Gaddafi meresponsnya dengan menggunakan kekuatan militer.

Aksi protes menjadi konflik kekuatan militer dengan pasukan NATO, termasuk campur tangan dari pesawat tempur Perancis, dan pesawat tanpa awak milik AS.

Baca juga : Saif al-Islam, Putera Gaddafi Dikabarkan Bebas dari Penjara

Libya tenggelam makin dalam sejak kematian Gaddafi, dengan meletusnya perang saudara sejak 2014. Ada dua pemerintahan yang bersaing, satu di Tripoli, dan satunya di sebelah timur Libya.

Persaingan kekuatan militer, dan aksi kekerasan dari kelompok ISIS juga menguasai negara tersebut.

Saat ini, lelang budak di Libya menjadi perhatian internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com