Mesir: Hosni Mubarak
Aksi protes yang dimulai di Tunisia menyebar di Mesir. Pada 25 Januari 2011, negara tersebut diselimuti demonstrasi melawan pemerintahan Hosni Mubarak.
Mubarak merupakan presiden Mesir sejak Oktober 1981 hingga Februari 2011. Dia mengundurkan diri setelah protes massa berlangsung selama berminggu-minggu.
Sementara, militer mengambil tindakan keras terhadap aksi itu dan membunuh 800 penduduk sipil.
Mubarak dikenai berbagai tuduhan setelah pengunduran dirinya. Dia terbukti bersalah merusak ekonomi nasional dan didenda 33,6 juta dolar Amerika Serikat atau Rp 454,1 miliar pada 28 Mei 2011.
Baca juga : Mubarak Keluar dari Rumah Sakit Milier setelah Enam Tahun Ditahan
Kemudian, mantan presiden itu juga dinyatakan bersalah karena tidak mencegah militer Mesir yang membunuh masyarakat biasa. Mubarak dijebloskan ke penjara pada Januari 2012.
Namun, hukuman tersebut dibatalkan pada Januari 2013, dan dia dikenai masa percobaan. Sambil menunggu masa percobaan, Mubarak dan dua anaknya dihukum atas tuduhan penggelapan.
Dia dikenai hukuman tiga tahun penjara. Pada 2 Maret 2017, banding di pengadilan Mesir membebaskan Mubarak dari semua tuduhan yang berkaitan dengan kematian para demonstran selama Revolusi Arab.
Mubarak, kini berusia 89 tahun dan tinggal di Mesir. Namun, dia dilaporkan sedang dalam keadaan sakit.