MADRID, KOMPAS.com - Harapan para pendukung kemerdekaan Catalonia untuk bersatu pada pemilu 21 Desember mendatang harus dipendam hingga Senin (4/12/2017).
Pada hari itu, Mahkamah Agung Spanyol bakal memutuskan nasib 10 eks pejabat Catalonia yang ditahan sejak 2 November.
Hakim Pablo Llarena akan menjatuhkan putusan apakah mereka bisa bebas dengan jaminan, ataukah tetap menjalani penahanan.
Diwartakan AFP Jumat (1/12/2017), para pejabat itu datang ke gedung mahkamah agung guna menjalani penyelidikan terkait peran mereka saat deklarasi kemerdekaan Catalonia 27 Oktober lalu.
Mereka semua didakwa melakukan pemberontakan, penghasutan, dan penyalahgunaan dana publik.
Baca juga : PM Spanyol: Jangan Biarkan Kelompok Separatis Menang di Pemilu Catalonia
Pejabat pertama yang diinvestigasi adalah Wakil Presiden Oriol Junqueras.
Junqueras mendapat pertanyaan dari Llarena di ruang tertutup selama 20 menit. Hingga tengah hari waktu setempat, Llarena telah menanyai tujuh pejabat.
Ester Capella, anggota Partai ERC mengatakan, mereka telah menyiapkan uang jika Junqueras dibebaskan dengan jaminan.
"Kami telah memikirkan nominalnya. Jadi ketika pengadilan mengajukan nilai jaminan, kami bisa membebaskannya dengan cepat," ujar Capella.
Profesor politik di Universitas Otonomi Barcelona, Oriol Bartomeus berkata, setelah para pemimpin separatis dibebaskan, pendukung kemederkaan bisa kembali melancarkan kampanye.
"Represi yang dilakukan Spanyol melalui penahanan para pejabat hanya menggerakan kampanye kemerdekaan mereka," ulas Bartomeus.
Baca juga : Aksi Dukung Kemerdekaan Catalonia, Pendemo Tutup Jalur Transportasi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.