Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Tangkal Terorisme dengan Ajak Pelaku Diskusi dan "Hidup Mewah"

Kompas.com - 30/11/2017, 12:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

"Kami memotivasi mereka bahwa mereka adalah orang normal, dan masih berkesempatan kembali ke masyarakat," papar Maghayed.

Pakar konseling yang ada di pusat konseling itu, Ali al-Afnan menyatakan, pihaknya menggunakan diskusi dan tatap muka sebagai senjata utama.

Selain itu, mereka mendapat perlakuan mewah agar terduga teroris itu bahagia.

"Sebab, hanya ideologi yang bisa mengalahkan ideologi," ucap Afnan.

Selain itu, penghuni pusat konseling juga diminta menggambar apapun untuk mengekspresikan perasaan mereka.

Dari situ, baru psikolog bisa menentukan metode apa yang tepat untuk mendekati mereka.

Maghayed melanjutkan, metode yang dipakai pusat konseling Mohammed bin Nayef menorehkan tingkat kesuksesan cukup tinggi.

Baca Juga: Putra Mahkota Saudi Serukan Penyapuan Bersih Teroris di Muka Bumi

"86 persen dari terduga teroris yang datang ke sini memutuskan untuk tidak mengulangi perbuatan mereka," klaim Maghayed.

Adapun bagi mereka yang ternyata masih menginginkan menjadi teroris, maka orang itu bakal diserahkan kepada hukum yang berlaku.

Pakar terorisme dari Universitas Georgia, John Horgan mengapresiasi pendekatan yang dilakukan pusat konseling Mohammed bin Nayef.

Namun, dia berkata sejauh ini belum ada bukti nyata bahwa si terduga teroris benar-benar tidak akan kembali ke jalan hitam itu.

"Tanpa transparansi dari partisipan, mustahil mengetahui nilai sesungguhnya dari program ini," beber Horgan.

Kantor berita AFP, seperti dilansir Daily Mail, pernah mencoba untuk mewawancarai dua penghuni pusat konseling di pusat kebugaran. Namun, mereka menolak untuk berkomentar.

Baca juga : Serangan Tentara Mesir Tewaskan 11 Tersangka Teroris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com