Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Mahkota Saudi Serukan Penyapuan Bersih Teroris di Muka Bumi

Kompas.com - 27/11/2017, 09:26 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP


RIYADH, KOMPAS.com — Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salam, menyerukan pengejaran terhadap teroris hingga tersapu bersih dari muka bumi.

Pangeran Mohammed yang juga Menteri Pertahanan Saudi itu mengeluarkan seruannya di hadapan perwakilan resmi 40 negara yang terdiri dari negara Islam dan negara dengan mayoritas Islam pada pertemuan pertama aliansi antiterorisme, Minggu (26/11/2017) waktu setempat, di Riyadh.

"Dalam beberapa tahun terakhir, terorisme telah aktif di seluruh negara kita, tanpa koordinasi," katanya, seperti dilansir dari AFP.

"Terorisme akan berakhir dengan aliansi ini," tambahnya.

Baca juga: Posisi Putra Mahkota Arab Saudi Kian Kuat Setelah Gelombang Penangkapan

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Militer Negara Islam Melawan Koalisi Terorisme diselenggarakan untuk pertama kalinya dengan menghadirkan menteri pertahanan dan pejabat senior negara masing-masing.

Sebanyak 41 negara yang disebut sebagai Islam Raya bersatu melawan kekerasan ekstremis.

Aliasi itu diumumkan pada 2015 di bawah naungan Pangeran Mohammed. Pertemuan pada Minggu terselenggara saat koalisi militer, termasuk sekutu utama Saudi, Amerika Serikat, berjuang mengusir Negara Islam di Irak dan Surih (ISIS) dari benteng terakhirnya di Irak dan Suriah.

Namun, Iran, Irak, dan Suriah tidak bergabung dalam aliasi tersebut. Saudi bahkan menuduh Iran mendukung kelompok bersenjata di Timur Tengah, termasuk Hizbullah dan pemberontak Huthi Yaman.

Baca juga: Israel Siap Membagi Informasi Rahasia Iran kepada Arab Saudi

"Musuh bersama kita adalah terorisme, bukan agama, sekte, atau ras mana pun," kata sekretaris jenderal aliansi, Abdulada al-Saleh.

Pertemuan aliansi di Riyadh ini mempertemukan negara Islam dan negara dengan mayoritas Islam, termasuk Mesir, Uni Emirat Arab, Bahrain, Afganistan, Uganda, Somalia, Mauritania, Lebanon, Libya, Yaman, dan Turki.

Kendati alisansi itu mencantumkan Qatar secara resmi, tidak ada pejabat Qatar yang hadir dalam pertemuan tersebut. Bendera Qatar juga absen.

Saudi, UEA, Mesir, dan Bahrain secara tiba-tiba memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar pada Juni lalu. Mereka menuduh Qatar memiliki hubungan terlalu dekat dengan Iran dan mendukung aksi ekstremisme.

Namun, Pemerintah Qatar menolak tuduhan tersebut.

Baca juga: Aliansi Arab Saudi Mendaftarhitamkan 2 Organisasi dan 11 Individu Qatar

Mesir yang hadir dalam pertemuan mengirimkan seorang pejabat miiternya. Negara itu masih berduka atas serangan teroris pada Jumat lalu di sebuah masjid yang menewaskan lebih dari 300 orang saat jamaah shalat Jumat.

Sementara ISIS belum mengaku bertanggung jawab atas aksi teror itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com