TOKYO, KOMPAS.com - Seiring memanasnya ketegangan di Semenanjung Korea, Jepang telah menyiapkan pusat penampungan untuk para pengungsi dari Korea Utara.
Pemerintah Jepang disebut mulai bersiap menghadapi terjadinya gelombang pengungsi dari Korea Utara setelah kekhawatiran akan terjadinya perang terus meningkat.
Jurubicara Kantor Imigrasi Kementerian Kehakiman Junji Ito mengatakan Tokyo telah memeriksa sejumlah opsi.
Baca juga: 12 Nelayan Korea Utara Hilang di Laut Jepang
Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Aso bahkan tidak menutup kemungkinan untuk menghabisi para pengungsi yang akan memasuki wilayah Jepang.
"Mereka para pengungsi ilegal. Mereka bisa saja membawa senjata. Terorisme mungkin saja terjadi. Kita harus bersiap menghadapi situasi seperti itu," kata Aso.
Pernyataan Aso itu kemudian ditarik kembali karena memunculkan kontroversi.
Jepang pernah menjadi tujuan pengungsi pada 1975 setelah perang Vietnam terjadi. Mengakibatkan pengungsi dari Kamboja, Laos dan Vietnam berdatangan.
Organisasi Hak Asasi Manusia (HRW) sempat mengecam Jepang atas kebijakannya kini yang menolak pengungsi dari berbagai wilayah, seperti Suriah.
Kekhawatiran akan pecahnya perang dunia ketiga yang melibatkan Korea Utara dengan AS semakin meningkat.
Terlebih setelah datangnya 14.000 tentara AS yang akan menjalani latihan perang selama sepuluh hari bersama Jepang di perairan Okinawa.
Baca juga: Empat Orang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter di Jepang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.