Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/11/2017, 10:00 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com — Salah satu nama besar yang ditangkap Pemerintah Arab Saudi adalah Pangeran Alwaleed bin Talal.

Sejumlah media menyebut, penangkapan Pangeran Alwaleed ini diyakini akan menimbulkan gejolak baik di dalam negeri Arab Saudi maupun pusat-pusat keuangan global.

Mengapa demikian? Siapa Pangeran Alwaleed bin Talal ini?

Pangeran Alwaleed, salah satu orang terkaya di dunia, adalah pengendali perusahaan investasi Kingdom Holding.

Perusahaan ini memiliki saham di banyak perusahaan kelas dunia, seperti News Corp, Time Warner, Citigroup, Twitter, Apple, Motorola, dan banyak perusahaan ternama lainnya.

Baca juga: Pemerintah Arab Saudi Tahan 11 Pangeran dan 4 Menteri

Selain itu, Alwaleed juga mengendalikan jaringan televisi satelit yang ditonton di seluruh Arab Saudi.

Dengan kekayaan dan kekuasaannya, Alwaleed menjadi sosok yang dianggap sebagai "orang luar" keluarga Kerajaan Saudi.

Dia kerap berbicara blak-blakan atas berbagai macam isu, misalnya Alwaleed secara terbuka mendukung hak perempuan mengemudi jauh sebelum Kerajaan Saudi memberi izin.

Selain itu, sudah sejak lama Alwaleed juga mendudukkan perempuan di sejumlah posisi penting di perusahaannya.

Pada 2015, Alwaleed berjanji akan mendonasikan kekayaannya sebanyak 32 miliar dolar AS saat dia meninggal kelak.

Belum jelas apakah penangkapan ini akan disusul dengan penyitaan aset milik Pangeran Alwaleed.

Nama Pangeran Alwaleed juga tercatat dalam kelompok investor yang membeli saham mayoritas Plaza Hotel, New York, dari Donald Trump.

Tak hanya itu, Alwaleed juga pernah membeli sebuah kapal layar mewah yang amat mahal dari pengusaha yang kini menjadi Presiden Amerika Serikat itu.

Meski memiliki hubungan bisnis yang panjang dengan Trump, hal itu tak menghalangi Alwaleed untuk mengkritik Trump.

Lewat akun Twitter-nya pada 2015, Alwaleed menyebut Trump sebagai "aib tak hanya untuk Partai Republik tetapi untuk bangsa Amerika Serikat".

Trump kemudian membalas dengan menyebut Alwaleed berusaha mengendalikan politisi AS dengan menggunakan uang ayahnya.

Baca juga: Arab Saudi dalam Kondisi Tidak Normal pada 30 Tahun Terakhir

Sebelum berseteru dengan Trump, Alwaleed juga pernah membuat berita saat dia menyumbang uang sebesar 10 juta dollar AS untuk keluarga korban tragedi 11 September.

Namun, wali kota New York saat itu, Rudolph Giuliani, mengembalikan sumbangan itu setelah Alwaleed mengomentari kebijakan luar negeri AS terutama di Timur Tengah.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com