Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusuh di Tambang Giok Terbesar di Myanmar, 5 Orang Tewas

Kompas.com - 20/10/2017, 12:05 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Namun, pekerjaan itu diliputi bahaya karena kawasan itu sering ditimpa tanah longsor, terlebih saat musim hujan.

Tanah longsor terparah telah menyebabkan 100 orang tewas terjadi pada November 2015 lalu.

Baca: Bisnis Giok Jadi Pemicu Konflik Bersenjata di Myanmar 

Sementara itu, penyalahgunaan narkoba juga merajalela di area tersebut. Para penambang membeli heroin dengan harga murah. 

Sabu-sabu pun bisa diperoleh dengan mudah, karena lokasi yang berdekatan dengan "segitiga emas".

Industri gelap itu juga dipenuhi pertikaian yang tak kunjung usai antara militer Myanmar dan pemberontak, di wilayah yang dikuasai pemberontak, Kachin.

Keduanya meyakini pihaknya berhak mengambil keuntungan dari perdagangan giok.

Saat mereka menikmati kejayaan dari hasil perdagangan dengan China, masih ada keuntungan kecil yang didapat masyarakat lokal di tengah penurunan kualitas lingkungan hidup.

Sebuah laporan yang dirilis tahun 2015 oleh grup advokasi Global Witness mengestimasi nilai produksi batu giok di Myanmar mencapai 31 miliar dolar AS atau Rp 418,4 triliun sepanjang 2014.

Laporan itu juga menyebutkan, penambangan giok itu sebagai 'perampokan sumber daya alam terbesar dalam sejarah modern'.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com