Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerang di Las Vegas Punya Puluhan Senjata Api? Itu Mudah dan Legal

Kompas.com - 04/10/2017, 10:55 WIB

Senjata itu mampu menembak dengan ratusan putaran setiap satu menit, dengan satu pemicu saja.

Senjata otomatis telah dilarang di Amerika Serikat selama tiga dekade.

Baca: Penembak di Las Vegas adalah Miliuner dan Investor Real Estat

Tapi, mengubah senjata semi otomatis, termasuk senapan serbu AR-15 dan AK-47 yang banyak tersedia di toko, menjadi senjata otomatis bukan perkara sulit. 

Dengan biaya 40 dollar AS atau kira Rp 600 ribu warga bisa membeli engkol pemicu, yakni perangkat kecil yang bisa dilekatkan pada pelatuk.

Dengan piranti itu maka tembakan peluru para senjata itu bisa tiga atau empat kali dalam setiap putaran.

Jumlah itu secara signifikan lebih cepat daripada menggunakan jari untuk menarik pelatuk.

Lalu, dengan harga 99 dollar AS, atau sekitar 1,3 juta, pembeli bisa mendapatkan pegas yang memungkinkan senjata terus menembak hanya dengan sekali menarik pelatuk.

Baca: Kekasih Pelaku Penembakan Las Vegas Keturunan Indonesia Tak Terlibat

Pegas itu memungkinkan senjata api memuntahkan peluru dengan kecepatan 600 putaran per menit, atau bahkan lebih.

Engkol pemicu atau pun pegas tasi pun dijual secara legal.

Bahkan produk tersebut dipasarkan dengan sertifikasi ATF, hingga memastikan bahwa unit tersebut bukan piranti konversi senjata yang ilegal.

Sheriff Las Vegas Joseph Lombardo mengkonfirmasi pada hari Selasa bahwa Paddock memiliki setidaknya satu perangkat tersebut.

Foto-foto dari kamar hotel menunjukkan bahwa Paddock juga memiliki persediaan amunisi yang besar.

Penjualan amunisi pun sedikit dibatasi dalam perundang-undangan, di mana ada pembatasan beberapa jenis peluru, misalnya peluru lapis baja.

Sebab, jika tidak ada batasan, maka siapa pun bisa membeli peluru dalam volume besar, tanpa ada pertanyaan dari penjual atau otoritas terkait. 

Baca: Teroris ISIS di Balik Tragedi Las Vegas, Apa Komentar Presiden Trump?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com