MANILA, KOMPAS.com - Militer Filipina bekerja sama dengan pemberontak Moro Islamic Liberation Front (MILF), untuk menumpas kelompok teroris yang berkiblat kepada Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Di tengah desingan peluru artileri, terlihat militer Filipina berbaur dengan ratusan pejuang MILF, menggempur kelompok teroris yang menduduki wilayah Mindanao, di selatan Filipina.
Kerja sama tersebut merupakan taktik terbaru Pemerintah Filipina untuk mencoba memberantas teroris ISIS di Marawi dan sekitarnya.
Hal itu dilakukan, setelah berbulan-bulan terjadi pertempuran yang memakan hampir seribu korban jiwa.
Baca: Duterte: Pertempuran di Marawi Sudah di Tahap Akhir, tapi...
Seperti dikutip AFP, Rabu (6/9/2017), Mayor Jenderal Arnel dela Vega dari Gugus Tugas Bersama Militer Filipina mengatakan, kelompok militan mengambil kesempatan membangun kekuatan, di saat tentara pemerintah terlibat konflik Marawi.
Aliansi dengan MILF ini termasuk memberikan kesempatan para militan melakukan penembakan langsung, dan bahkan dukungan udara, serta keahlian lainnya.
Kendati demikian, menurut Vega, rasa canggung bertempur berdampingan dengan mantan musuh memang terus terjadi.
Pemerintan Filipina mencatat, pemberontakan MILF telah menewaskan lebih dari 100.000 orang.
Kelompok tersebut menandatangani sebuah perjanjian damai pada tahun 2014, namun tidak akan melucuti senjata sebelum pemerintah mengeluarkan sebuah undang-undang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.