MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pertempuran tiga bulan di Marawi, melawan kelompok teroris yang berkiblat kepada gerombolan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) sudah memasuki "tahap akhir".
Duterte menyampaikan hal itu, Rabu (30/8/2017) setelah pasukan pemerintah mengamankan sebuah jembatan vital di Kota Marawi.
Dengan pengambilalihan itu, maka akses menuju daerah yang kini masih dikuasai kelompok teroris menjadi lebih mudah.
"Kita berada di tahap akhir, jadi mari kita kirim segera, angkatan udara, polisi, ke Marawi," kata Duterte di Manila, seperti dikutip AFP.
Baca: Melihat dari Dekat Kehidupan Porak Poranda Pengungsi Marawi
Seperti yang telah diberitakan, teroris pro-ISIS menduduki wilayah Marawi -sebuah kota berpenduduk mayoritas Muslim di Filipina, sejak 23 Mei 2017.
Pertempuran pun pecah, dan hingga kini telah merenggut 800 orang tewas.
Pertarungan tersebut pun disokong dengan bantuan dari Amerika Serikat, dalam rangkaian serangan udara yang menhancurkan sebagian besar Marawi.
Baca: AS Sumbang 2 Pesawat Pengintai untuk Pantau Teroris di Marawi
Sejumlah analis keamanan dan bahkan Duterte pun meyakini upaya menduduki Marawi adalah langkah awal untuk membangun basis ISIS di Asia Tenggara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.