WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengecam uji coba bom hidrogen yang dilakukan Korea Utara, Minggu (3/9/2017).
Dalam kicauannya di Twitter, Trump menyebut tindakan Korut sangat berbahaya dan tidak bersahabat terhadap AS.
Namun, presiden berusia 71 itu juga melancarkan kritik pedas terhadap China dan Korea Selatan.
(Baca Korut Umumkan Kesuksesan Uji Coba Bom Hidrogen Berdaya 100 Kiloton)
Trump menyindir Beijing yang menurutnya mencoba "menolong", tetapi tidak mampu berbuat banyak terhadap Pyongyang yang semakin hari semakin menjadi-jadi.
"Korea Utara telah menjadi ancaman dan hal yang memalukan bagi China," tulis Trump.
Taipan real estate itu juga menyerang Seoul, yang menurutnya bersikeras tidak mau mendengar Washington.
"Saya sudah memberitahu Korsel strategi mereka berdialog dengan Korsel tidak akan berjalan," kata Trump.
Pernyataan Trump dinilai sangat mengejutkan karena Korsel merupakan sekutu militer AS.
Tidak sedikit yang mengaitkan kritik Trump dengan ancamannya untuk menarik diri dari kesepakatan perdagangan bebas antara Korsel dan AS.
Sehari sebelumnya, Trump telah meminta staf Gedung Putih mempersiapkan langkah-langkah menyudahi kemitraan dagang yang menurutnya merugikan AS itu.
Trump dikritik sejumlah pengamat yang menilai dia tidak seharusnya mencampuradukkan dua isu yang berbeda itu, terutama dengan mengancam Korsel.
Presiden Korsel Moon Jae-in telah meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjatuhkan sanksi terberat untuk mengisolasi total rezim Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara.
Presiden China Xi Jinping tidak mengeluarkan pernyataan langsung mengenai Korut yang merupakan sekutu politiknya itu.