Hawija: Sebagai daerah kantong paling timur yang dikuasasi ISIS di Irak.
Sebagai daerah kantong, Hawija terisolasi di dalam sebuah wilayah besar pedesaan di barat daya kota Kirkuk yang dikuasai Kurdi.
Hawija juga dikenal sebagai pos terdepan dari para simpatisan ISIS. Namun, daerah itu gelah dkepung dari tiga sisi (utara, timur, barat) oleh peshmerga Kurdi dan di selatan oleh tentara Irak.
Belum ada kesepakatan mengenai apakah pejuang Kurdi ataukah pasukan keamanan Irak, atau keduanya, yang akan melakukan pertempuran melawan ISIS untuk merebut kembali Hawija.
Al Qaim: Kota ini terletak di perbatasan Irak yang berseberangan dengan Bukamal (Abu Kamal) di Suriah.
Al Qaim adalah kota paling penting yang berada di bawah kendali ISIS di provinsi padang pasir Anbar.
Baca: PM Irak Nyatakan Kota Mosul Sudah Direbut Kembali dari Tangan ISIS
Daerah ini dikelilingi oleh hamparan padang pasir yang luas dan merupakan kota basis kedua ISIS di Irak, sebab kelompok teror tersebut telah memindahkan banyak komandan utamanya ke sana.
Pasukan Irak kemungkinan besar akan memimpin pertempuran, yang akan menghubungkannya dengan siapa pun yang maju ke kota tetangga Bukamal di Suriah.
Raqqa: Perang lima minggu untuk merebut Raqqa, ibu kota de facto “kekhalifahan” versi ISIS, telah dilancarkan oleh pasukan Kurdi dan Arab yang didukung koalisi AS.
Gabungan dua pasukan ini dikenal sebagai Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dan dibantu oleh pasukan Operasi Khusus AS.
Pada bulan pertama, mereka merebut lagi 20 persen wilayah kota, demikian menurut juru bicara militer AS, Kolonel Ryan Dillon.
Pertarungan masa lalu telah terbukti tidak dapat diprediksi, dengan militan kalah atau melarikan diri dari beberapa tempat dan berjuang keras melawan pasukan oposisi atau pasukan lain.
Baca: Perang Lawan ISIS di Mosul Berlanjut meski Irak Rayakan Kemenangan