MARAWI, KOMPAS.com - Warga Kota Marawi yang mengungsi akibat konflik bersenjata, mulai bisa diizinkan kembali ke tempat tinggal mereka, yang masuk di "zona aman".
Namun, izin tersebut diberikan hanya untuk mengambil dokumen-dokumen penting yang harus diselamatkan, bukan untuk menetap.
Letnan Kolonel Christopher Tampus, Komandan Batalyon Infanteri 1, Senin siang kemarin, mengatakan, Angkatan Darat telah mengidentifikasi daerah-daerah aman bagi penduduk di Marawi.
Seperti dikutip dari laman Inquirer, otoritas keamanan hanya bisa memberikan izin "kunjungan pendek" tersebut, karena masih berlangsungnya operasi bersenjata di sana.
Baca: Marawi, Kota Indah di Mindanao yang Terkoyak
Militer Filipina terus melakukan serangan untuk menumpas keberadaan kelompok teroris yang mengaku sebagai bagian dari Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Menurut Tampus, warga yang membutuhkan izin tersebut harus berkoordinasi dengan anggota Satgas Ranao yang berkantor di ibu kota provinsi.
"Ada daerah yang memungkinkan warga sipil kembali untuk mendapatkan dokumen dan barang-barang penting lainnya."
"Namun mengambil perangkat televisi dan kulkas tidak diperbolehkan. Saya sangat menyesal, mohon bersabar. Pada waktunya ini akan berakhir," kata Tampus.
Baca: Di Tengah Gemuruh dan Suara Bom, Balai Kota Marawi Kembali Beroperasi
Pejabat Angkatan Darat mengatakan, daerah di mana pertempuran senjata berlangsung akan tetap terlarang bagi warga sipil.
"Mereka yang ingin pergi ke rumah mereka harus mendapat izin dari Satuan Tugas Ranao," kata pejabat itu.
Dia pu menambahkan, badan tersebut yang akan menentukan apakah daerah tersebut sudah aman untuk warga sipil atau belum.
Sementara itu, Letnan Kolonel Jo-Ar Herrera, Jurubicara Gugus Kerja Marawi, mengatakan, mereka menyelesaikan persiapan untuk penempatan insinyur Angkatan Darat demi pembangunan dan rekonstruksi Kota Marawi.
Baca: Teroris Marawi di Ambang Kekalahan, Apa Indikasinya?
"Dalam beberapa hari mendatang, kami berharap dapat menunjukkan kepada publik, tempat penampungan sementara yang akan dibangun sesuai dengan budaya Maranao," kata dia.
Maranao adalah salah satu suku asli di Mindanao selatan di mana Marawi berada. Mereka adalah pemeluk agama Islam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.