ILIGAN, KOMPAS.com - Perang melawan teroris di Marawi, Filipina selatan tampaknya akan segera berakhir.
Kelompok teroris yang mengacaukan wilayah itu pun sudah diambang kekalahan.
Hal itu ditandai dengan berkurangnya volume amunisi yang dikirimkan pemerintah ke wilayah konflik tersebut.
Dari 200 ton muatan kapal yang dibawa pada Selasa (4/7/2017) dari Manila, hanya kurang dari seperempat yang berupa berbagai jenis amunisi, termasuk peluru artileri.
Demikian dikatakan Gaylord Santos, perwira eksekutif di kapal perang Angkatan Laut Filipina BRP Davao del Sur, seperti dilansir laman Inquirer.
"Dari indikasi ini, saya bisa mengatakan bahwa pertempuran benar-benar memudar," kata Santos.
Baca: Teroris di Marawi Paksa Warga Sipil Jadi Budak Seks
Santos mengatakan, BRP Davao del Sur pertama kali berlabuh pada 19 Juni lalu, sebagian besar isi kapal tersebut adalah amunisi.
"Sekarang, kami memiliki sekitar 50 ton barang bantuan untuk pengungsi, beberapa ton makanan dan pasokan lainnya untuk pasukan, termasuk alat berat kami seperti buldoser," kata Santos.
Dia mengatakan alat berat itu akan digunakan dalam rehabilitasi dan rekonstruksi Kota Marawi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.