Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis Migran: Bila Mereka Meninggal, Buang di Hutan Jerman

Kompas.com - 23/06/2017, 06:30 WIB

Aliran ribuan pengungsi

Orang di Parndof sangat terkejut atas tragedi itu, kata Otto Lippert.

Baca: PM Hongaria: Migrasi adalah Kuda Kayu Trojan Terorisme

"Setiap orang sedih. Ada perempuan dan anak ada di antara korban. Mereka marah dengan para penyelundup. Namun kemudian, setelah temuan jenazah, perbatasan dibuka dan para pengungsi dari Hongaria bisa melalui Austria dalam perjalanan ke Jerman."

"Ribuan pengungsi lewat. Warga tak suka itu dan perasaan warga berbalik. Ada kemarahan dan kepanikan."

Perbatasan Balkan Barat tak bisa selamanya dibuka.

Pada 2016, Menteri Luar Negeri Austria Sebastian Kurz memainkan peranan penting dalam menutup jalur. Ia juga ingin menutup rute Laut Tengah (Laut Mediterania).

"Satu-satunya cara untuk mencegah penyelundupan dan mengakhiri mereka yang sekarat di Laut Tengah adalah menjamin siapapun yang sampai secara ilegal untuk tidak bisa sampai di Eropa Tengah," kata Kurz kepada Austrian Press Agency baru-baru ini.

Ia ingin para pengungsi yang diselamatkan di Laut Tengah dibawa ke kamp sementara di Afrika utara.

Negara-negara seperti Tunisia dan Mesir skeptis.

Meninggal di jalan raya

Saat ini migran yang tiba di Austria melalui Balkan jauh lebih sedikit namun penyelundupan manusia ke kawasan ini berlanjut.

Sebagai tanggapan langsung atas temuan truk ini, Austria mendirikan operasi perbatasan untuk membantu polisi di Eropa Tengah dan Balkan.

Baca: Hongaria Tutup Pintu Masuk Migran dari Serbia

Operasi bersama ini telah berujung pada penahanan 200 orang tahun ini, menurut polisi Austria, Gerald Tatzgern.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com