Publik Jepang sangat terkejut dan awalnya tak memercayai berita yang menyebut warga negeri itu menjadi pelaku aksi teror mengerikan tersebut.
Rakyat Jepang baru percaya dengan kabar itu setelah pejabat kedutaan besar Jepang di Israel membenarkan bahwa Okamoto memang warga Negeri Matahari Terbit.
Okamoto adalah anggota dari Tentara Merah Jepang (JRA) yang kemudian bersama dua rekannya direkrut kelompok bersenjata Palestina PFLP-EO.
Ketiga warga Jepang itu mendapat pelatihian di Baalbek, Lebanon. Dan perencana aksi maut itu adalah Wadie Hadad alias Abu Hani, pemimpin PFLP-EO.
Abu Hani dianggap sangat bertanggung jawab dalam serangkaian pembajakan pesawat komersial pada 1960-an hingga 1970-an.
Wadie Hadad alias Abu Hani meninggal dunia di Jerman Timur diduga karena dibunuh agen-agen Mossad meski penjelasan resmi mengatakan pria itu meninggal akibat leukemia.
Direkrutnya ketiga pria Jepang ini adalah untuk mengelabui penjaga yang terfokus pada kemungkinan serangan dari Palestina.
Kembali ke sosok Okamoto, kepada diplomat Jepang yang menjenguknya dia mengatakan tak memiliki masalah atau dendam dengan rakyat Israel.
"Tetapi saya harus melakuannya karena itu adalah tugas saya sebagai seorang prajurit revolusi," kata Okamoto.
Dia kemudian diadili di pengadilan militer Israel dan dijatuhi hukuman seumur hidup pada 1972. Dia lolos dari hukuman mati karena mengakui telah berbuat salah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.